GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI DESA SENDANGTIRTO KAPANEWON BERBAH,
KABUPATEN SLEMAN
GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI DESA SENDANGTIRTO KAPANEWON BERBAH,
KABUPATEN SLEMAN
2022-04-14
id
Thesis
text
Latar Belakang : Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2017 prevalensi obesitas sebesar 19,1% terjadi pada remaja. Masalah gizi pada remaja banyak terjadi karena perilaku gizi atau perilaku makan yang salah dan juga perubahan gaya hidup.
Tujuan : Mengetahui gambaran pola makan dan status gizi pada remaja putri di Desa Sendangtirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman.
Metode : Jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Sebanyak 60 remaja putri di Desa Sendangtirto, Kapanewon Brerbah, Kabupaten Sleman dijadikan sebagai subyek penelitian. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan November – Desember 2021. Aspek – aspek yang diteliti yaitu pola konsumsi makan (jenis, jumlah. frekuensi makanan), dan status gizi. Data tersebut dikumpulkan menggunakan kuesioner SQ-FFQ.
Hasil : Pola makan remaja putri berdasarkan jumlah makan pada asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat yaitu kurang sebanyak 75%, 63,33%, 73,33%, dan 73,33%. Berdasarkan jenis makanan dan frekuensi makan selama satu bulan terakhir termasuk dalam kategori sangat rendah dan kurang sebanyak 61,67% dan 75%. Remaja putri setiap hari mengkonsumsi nasi, sering mengkonsumsi kentang, daging ayam, telur ayam, sosis, tempe, tahu, wortel, teh, mendoan, dan kerupuk. Sebagian besar status gizi remaja putri termasuk dalam kategori baik sebanyak 71,66%. Sebagian besar jumlah asupan energi, protein lemak, dan karbohidrat berdasarkan status gizi yaitu status gizi baik dengan jumlah asupan kurang masing masing yaitu 45%, 40%, 51,67%, dan 50%. Jenis makanan dan frekuensi makan berdasarkan status gizi yaitu sebagian besar status gizi baik dengan jenis makanan yang sangat rendah sebanyak 43,33% dan status gizi baik dengan frekuensi makan kurang sebanyak 50%.
Kesimpulan : Pola makan remaja putri berdasarkan jumlah makan masih kurang yaitu ≤ 80%. Jenis makanan dan frekuensi makan selama satu bulan terakhir termasuk dalam kategori sangat rendah dan kurang. Jumlah asupan energi, protein lemak, dan karbohidrat berdasarkan status gizi yaitu status gizi baik dengan jumlah asupan kurang. Jenis makan dan frekuensi makan berdasarkan status gizi yaitu sebagian besar status gizi baik dengan jenis makanan yang sangat rendah dan frekuensi makan kurang.
Kata kunci : Pola makan, status gizi remaja