PENGARUH PENYULUHAN VIRTUAL TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN SDIDTK PADA BALITA USIA 12-24 BULAN PADA ERA PANDEMI COVID 19 DI WILAYAH PUSKESMAS PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN VIRTUAL TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN SDIDTK PADA BALITA USIA 12-24 BULAN PADA ERA PANDEMI COVID 19 DI WILAYAH PUSKESMAS PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA
2022-06-29
id
Thesis
text
PENGARUH PENYULUHAN VIRTUAL TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN SDIDTK PADA BALITA USIA 12-24 BULAN PADA ERA PANDEMI COVID 19 DI WILAYAH PUSKESMAS PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA Askia Isyfa Kartika, Dyah Noviawati Setia Arum, Anton Kristjiono Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta MJ III/304, Jl. Mangkuyudan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta ABSTRAK Latar Belakang: Anak memiliki hak untuk mencapai perkembangan kognisi, sosial dan perilaku emosi yang optimal sehingga dibutuhkan kualitas yang baik. Stimulasi dini merupakan rangsangan yang dilakukan sejak berada di dalam kandungan, untuk merangsang semua sistem indera. Pemberian stimulasi akan efektif apabila memperhatikan kebutuhan anak sesuai tahapan perkembangannya terutama apabila dilakukan pada periode kritis. Kurangnya pengetahuan ibu tentang SDIDTK dapat mengakibatkan pertumbuhan balita terganggu seperti stunting. Kegiatan SDIDTK balita terkoordinasi akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan formal. Pengetahuan ibu tentang SDIDTK mempengaruhi pelaksanaan SDIDTK. Pengetahuan yang cukup ibu di bawah usia 5 tahun tentang pentingnya SDIDTK mempengaruhi partisipasi mereka di SDIDTK. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan virtual terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan SDIDTK di masa pandemi Covid 19. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasi experimental dengan design pretestposttest with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita usia 12-24 bulan. Teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah 20 orang. Analisis data menggunakan Wilcoxon dan Mann Whitney . Hasil: Hasil analisis diketahui pada kelompok eksperimen responden berpendidikan menengah yaitu 65,0% dan tidak bekerja 75,0%. Sedangkan pada kelompok kontrol juga berpendidikan menengah 70,0%) dan tidak bekerja 75,0%. Kesimpulan: Ada perbedaan rerata tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan SDIDTK sebelum dan sesudah mengikuti penyuluhan virtual pada kelompok eksperimen (p=0,001). Tidak ada perbedaan rerata tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan SDIDTK sebelum dan sesudah mengikuti penyuluhan virtual pada kelompok kontrol (p= 0,876). Ada perbedaan selisih rerata tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan SDIDTK pada kelompok eksperimen dan kontrol (p=0,004). Kata Kunci: leaflet, pengetahuan SDIDTK, penyuluhan virtual, zoom