HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN
KEJADIAN SHIVERING PADA PASIEN SPINAL ANESTESI
DI IBS RSUD Dr. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN
KEJADIAN SHIVERING PADA PASIEN SPINAL ANESTESI
DI IBS RSUD Dr. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE
2022-06-14
en
Thesis
text
Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Kejadian Shivering Pada
Pasien Spinal Anestesi Di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Sandri Hi. Gani1
, Bondan Palestin 2
, Nurun Laasara 3
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Jl. Tata Bumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, 55293
Email : sandryanest@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang. Shivering merupakan komplikasi yang sering terjadi pada teknik
anestesi spinal. Faktor risiko terjadinya shivering spinal anestesi salah satunya
adalah IMT rendah. IMT rendah lebih mudah kehilangan panas sehingga tubuh
berkompensasi terhadap penurunan suhu tubuh untuk meningkatkan produksi
panas.
Tujuan. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan IMT dengan kejadian
shivering pada pasien spinal anestesi.
Metode. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.
Sampel penelitian sebanyak 50 data analisa dan menggunakan uji Spearman’s
Rho.
Hasil. Dari 50 responden di dapatkan hasil sebanyak 21 orang (56%) responden
memiliki IMT kurus, sedang 19 orang (38,0%), dan gemuk 3 orang (6,0%). Untuk
shivering sebagian besar responden mengalami shivering derajat 4 sebanyak 28
orang (56%), derajat 3 sebanyak 2 orang (4%), dan derajat 1 sebanyak 4 orang
(8%) dan sisanya 16 orang (32%) tidak mengalami shivering. Berdasarkan uji
statistik Spearman Row didapatkan p value 0,001 (p < 0,05) dengan nilai r = -536
yang berarti terdapat hubungan yang sedang antara IMT dengan shivering dengan
arah hubungan negatif.
Kesimpulan. Semakin tinggi IMT maka semakin rendah kejadian shivering yang
dialami oleh pasien yang menjalani operasi dengan spinal anestesi.
Kata Kunci. Spinal anestesi, IMT, Shivering