EFEKTIVITAS PEMBERIAN FORCED AIR WARMING (FAW) TERHADAP KEJADIAN SHIVERING PADA PASIEN PASCA GENERAL ANESTESI DI RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG

EFEKTIVITAS PEMBERIAN FORCED AIR WARMING (FAW) TERHADAP KEJADIAN SHIVERING PADA PASIEN PASCA GENERAL ANESTESI DI RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG
2022-07-07
en
Thesis
text
EFEKTIVITAS PEMBERIAN FORCED AIR WARMING (FAW) TERHADAP KEJADIAN SHIVERING PADA PASIEN PASCA GENERAL ANESTESI DI RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG Yanita Nurmala Sari¹, Harmilah², Nurun Laasara³ Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jl. Tata Bumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, 55293 Email: yanitanurmala88@gmail.com ABSTRAK Latar belakang : Shivering merupakan keadaan yang ditandai dengan adanya peningkatan aktifits muskular yang sering terjadi pada pasca anestesi umum. Bila tidak diatasi, shivering dapat memberikan dampak buruk yaitu peningkatan konsumsi oksigen dan hipoksemia, memperparah nyeri operasi, menghambat proses observasi pasien, mempengaruhi kenyamanan pasien dan meningkatkan kebutuhan metabolik yang dapat menyebabkan masalah dan komplikasi pada kardivaskular. Forced Air Warming (FAW) adalah salah satu alat dengan prinsip pemanasan aktif yang dirancang untuk mencegah atau mengurangi gejala hipotermia sebelum dan sesudah operasi. Tujuan : Mengetahui efektivitas Forced Air Warming terhadap kejadian shivering pada pasien pasca general anestesi di ruang pulih sadar RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang Metode : Jenis penelitian observasional non- eksperimen dengan desain penelitian Cross-Sectional. Populasi dalam penelitian adalah pasien yang dilakukan general anestesi di Ruang Pulih Sadar. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling yang terdiri dari 50 subyek. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon signed rank test. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April- Juni 2022 di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Hasil : Ada pengaruh pemberian Forced Air Warming (FAW) terhadap kejadian shivering pada pasien pasca general anestesi. Hasil uji Wilcoxon signed rank test didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,000 maka nilai signifikansi ≤ 0,05. Kesimpulan : Pemberian Forced Air Warming (FAW) efektif terhadap kejadian shivering pasca general anestesi di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Kata Kunci : Efektivitas, Forced Air Warming, shivering, general anestesi 1) Mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2,3) Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta