FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMIGALUH I KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2021
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMIGALUH I KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2021
2022-09-07
en
Thesis
text
Latar Belakang: Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga setelah Timor Leste dan Laos dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara dengan rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%
Tujuan Penelitian: Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta di wilayah Puskesmas Samigaluh I Kabupaten Kulon Progo
Metode Penelitian: Desain case control. populasi terjangkau adalah seluruh baduta yang terdata di kohort atau register Puskesmas Samigaluh I, Kulon Progo tahun 2021. Teknik sampling menggunakan simple random sampling dengan sampel 50 responden yang terdiri dari 25 kelompok kasus dan 25 kelompok kontrol. Sumber data sekunder dari kohort. Analisis data menggunakan uji chi square dan regresi logistk.
Hasil Penelitian: terdapat hubungan antara tinggi ibu (p=0,012) dan ASI eksklusif (p=0,021) dengan kejadian stunting pada baduta. Tidak ada hubungan antara umur ibu (p=0,248), BB lahir (p=0,733) dan Pendidikan ibu (p=1,000). Faktor yang paling berpengaruh adalah tinggi badan ibu dengan OR 5,762
Kesimpulan: Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah tinggi badan ibu dan ASI Eksklusif
Kata Kunci: Stunting, ASI eksklusif, Tinggi Ibu