ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. S UMUR 27 TAHUN G2P1A0AH1 DENGAN RESIKO KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PMB JUMI APRILIA PURWOREJO

ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. S UMUR 27 TAHUN G2P1A0AH1 DENGAN RESIKO KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PMB JUMI APRILIA PURWOREJO
2022-04-22
id
Thesis
text
SINOPSIS
Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. S Umur 27 Tahun G2P1A0Ah1 Resiko KEK di PMB Jumi Aprilia Purworejo
SINOPSIS
Cakupan WUS dengan risiko KEK tahun 2013 meningkat menjadi 38,5% dari sebelumnya 33,5% pada tahun 2010, BBLR merupakan komplikasi akibat risiko KEK. ISK merupakan penyakit yang sering terjadi selama kehamilan dengan angka kejadian 4-10%. Asuhan kebidanan diberikan secara berkesinambungan atau Continuity of Care (CoC) dari masa kehamilan, persalinan, BBL/neonatus, nifas, dan KB.
Pada kasus ini, asuhan kebidanan kehamilan ditujukan untuk meminimalkan komplikasi akibat KEK dan komplikasi BBLR akibat risiko KEK tidak terjadi. Asuhan persalinan berlangsung spontan dan fisiologis tanpa adanya laserasi pada perineum. Pada BBL/neonatus dilakukan asuhan secara fisiologis dengan disertai keluhan kadang rewel dimalam hari. Asuhan nifas secara umum berlangsung fisiologis tanpa penyulit dengan keluhan ketidaknyamanan umum masa nifas. Pada asuhan KB ibu sudah menjadi akseptor KB suntik progestin setelah selesai masa nifas.
Keluhan yang dirasakan selama kehamilan merupakan ketidaknyamanan fisiologis sehingga diberikan intervensi berupa KIE. Asuhan persalinan seluruhnya normal, tetapi untuk lembar pemantauan/partograf tidak ditemukan dalam rekam medis. Pada asuhan BBL/neonatus terjadi kesenjangan signifikan antara TBJ dengan berat bayi lahir, dengan kemungkinan ketidaktepatan pengukuran TFU/USG. Asuhan nifas dilakukan secara fisiologis dengan keluhan ketidaknyamanan fisiologis sehingga hanya membutuhkan KIE. Pada asuhan KB perlu dilakukan follow up setelah masa nifas selesai untuk memastikan ibu sudah mulai menggunakan KB suntik progestin.