GAMBARAN STATUS GIZI KAITANNYA DENGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF PADA BAYI DI KABUPATEN SLEMAN

GAMBARAN STATUS GIZI KAITANNYA DENGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF PADA BAYI DI KABUPATEN SLEMAN
2022-04-11
en
Thesis
text
Latar Belakang: Prevalensi balita status gizi buruk dan kurang (underweight) pada tahun 2019 di Kabupaten Sleman 8,17% (4781 balita). Gizi buruk dan kematian bayi di Indonesia tiap tahun bisa dicegah melalui pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan sejak kelahirannya. Perbaikan gizi spesifik melalui pemberian ASI eksklusif dapat memperbaiki status gizi bayi. Capaian ASI Eksklusif di Kabupaten Sleman sesuai hasil Profil Kesehatan Kabupaten Sleman pada tahun 2020 adalah 83,2%. Tujuan: Mengetahui hubungan status gizi kaitannya dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Kabupaten Sleman. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sleman pada bulan Oktober 2021 – Maret 2022. Sampel adalah bayi usia 6-11 bulan yang berjumlah 77 bayi. Data yang dikumpulkan data pemberian ASI eksklusif dan data antropometri untuk mengetahui status gizi. Analisis data bivariat menggunakan uji chi square. Hasil: Mendapatkan ASI Eksklusif sebesar 89,6%. Indeks BB/U BB normal 85,7% dan BB tidak normal 14,3%. Indeks PB/U PB normal 74% dan PB tidak normal 26%. Indeks BB/PB gizi normal 70,1% dan gizi tidak normal 29,9%. Indeks IMT/U gizi normal 70,1% dan gizi tidak normal 29,9%. Indeks CIAF gagal tumbuh 29,9% dan tidak gagal tumbuh 70,1%. Kesimpulan: Ada hubungan yang tidak signifikan antara pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi pada bayi usia 6-11 bulan di Kabupaten Sleman berdasarkan indeks BB/U, PB/U, BB/PB, IMT/U, dan CIAF (p>0,05).