ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY S UMUR 38 TAHUN G3P2A0AH2 DI PMB EMI NARIMAWATI BANTUL TAHUN 2022

ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY S UMUR 38 TAHUN G3P2A0AH2 DI PMB EMI NARIMAWATI BANTUL TAHUN 2022
2022-04-29
en
Thesis
text
SINOPSIS ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY S UMUR 38 TAHUN G3P2A0AH2 MULTITUA DI PMB EMI NARIMAWATI TAHUN 2022 Asuhan berkesinambungan (continuity of care) dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan asuhan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Tujuan COC ini untuk memberikan asuhan secara continuity of care pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen dalam bentuk SOAP. Bidan merupakan profesi kunci dalam pelayanan terhadap perempuan selama daur kehidupan dan bidan mempunyai otoritas besar terhadap kesejahteraan kesehatan perempuan. Sehingga profesionalisme bidan merupakan elemen penting dalam pemberdayaan perempuan. Seiring semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berdampak pada meningkatnya kebutuhan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kebidanan dengan indikator keberhasilan menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan atau Angka Kematian Bayi (AKB) secara bermakna. Mutu pelayanan kebidanan identik dengan bidan yang kompeten. Tenaga bidan yang bermutu, memiliki kemampuan komprehensif dan professional yang hanya dapat dihasilkan melalui institusi penyelenggara pendidikan bidan yang berkualitas. Pada masa kehamilan pasien berlangsung dengan normal dan pasien rutin memeriksakan kehamilannya ke tempat pelayanan kesehatan. Subjek asuhan adalah Ny S berusia 38 tahun G3P2A0, menggunakan pendekatan asuhan berkesinambungan pada Ny S dengan cara memantau perkembangan ibu dan janin mulai masa hamil trimester III, memantau dan menolong pertolongan persalinan, pemantauan masa nifas, pemantauan bayi baru lahir sampai penggunaan alat kontrasepsi atau KB. Tempat pemberian asuhan di PMB Emi Narimawati, alamat Jati RT 04 Wonokromo Pleret Bantul. Asuhan dilaksanakan selama 5 kali sejak bulan Januari 2022 sampai bulan Maret 2022. Hasil yang didapatkan dari asuhan yang diberikan kepada Ny S dari mulai hamil trimester I – III adalah pasien dengan kehamilan normal. Ny S juga melakukan pemeriksaan rutin ke tempat pelayanan kesehatan, klien juga telah melakukan pemeriksaan USG dan melakukan ANC terpadu di puskesmas saat usia kehamilan 10+3 minggu meliputi trimester satu 2 kali, trimester dua 2 kali, trimester tiga 6 kali. Status imunisasi TT terakhir adalah T5 pada tahun 2020. Riwayat berat badan sebelum hamil 60 kg. Riwayat pemeriksaan kehamilan sudah 9 kali periksa selama kehamilan. Pasien INC berlangsung dengan baik dilakukan pertolongan persalinan sesuai dengan Asuhan Persalinan Normal (APN) pada pukul 23.00 WIB. Pada proses persalinan yang telah terjadi terdapat laserasi jalan lahir, terdapat robekan jalan lahir derajat 1. Penjahitan hecting luar 1 jahitan catgut. Melakukan observasi selama 2 jam post partum menggunakan alat bantu partograf untuk memastikan kondisi klien dalam keadaan baik. Dari hasil observasi pemeriksaan dalam batas normal. Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah placenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan (Anggraini, 2010). Proses ini dimulai setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil/tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi dan psikologi karena proses persalinan. Pada Ny S dilakukan pemeriksaan setelah melahirkan dengan kunjungan nifas dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari ke 7 tanggal 18/02/2022 dan hari ke 26 post partum pada tanggal 08/03/2022. Menurut Kemenkes RI (2015), kunjungan nifas dilakukan minimal 3 kali yaitu pada 6 jam-3 hari post partum, 4-28 hari postpartum, 29-42 hari post partum Bayi baru lahir normal menangis spontan, tonus otot bagus, warna kulit kemerahan, reflek hisap positif dengan BB 3200 gram dan PB 48 cm, jenis kelamin perempuan. Pelayanan yang diberikan pada bayi Ny S setelah bayi lahir diberikan terapi salep mata, kemudian Vitamin K 1 mg di injeksikan pada paha kiri secara IM dosis 0,1 ml kemudian 1 jam setelah pemerianvitamin K diberikan imunisasi HB0 secara IM pada paha kanan. Pada kunjungan pertama dilakukan untuk menilai adanya tanda bahaya pada bayi baru lahir serta menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.Pada kunjungan ketiga melakukan penilaian kembali untuk melihat tumbuh kembang bayi dan adanya tanda bahaya serta menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi sesuai dengan umurnya. Kunjungan pada BBL dilakukan sebanyak 3 kali, Pada Ny S dilakukan pemeriksaan setelah melahirkan dengan kunjungan nifas dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari ke 7 tanggal 18/02/2022 dan hari ke 26 post partum pada tanggal 08/03/2022. Menurut Kemenkes RI (2015), kunjungan nifas dilakukan minimal 3 kali yaitu pada 6 jam-3 hari post partum, 4-28 hari postpartum, 29-42 hari post partum dan semua berjalan dengan normal tanpa adanya penyulit kemudian asuhan keluarga berencana Ny S memilih KB IUD pascasalin. Pada kasus ini sudah sesuai dengan teori bahwa KB pascasalin sangat penting dilakukan. Menurut Kemenkes RI, 2015, penerapan KB Pasca persalinan ini sangat penting karena kembalinya kesuburan pada seorang ibu setelah melahirkan tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi sebelum datangnya siklus haid, bahkan pada wanita menyusui. Ovulasi pertama pada wanita tidak menyusui dapat terjadi pada 34 hari pasca persalinan, bahkan dapat terjadi lebih awal. Diharapkan bidan klinik dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang di berikan dari kehamilan sampai dengan KB sehingga dapat membantu menurunkan AKI di Indonesia.