UJI DAYA ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Aspergillus flavus SECARA IN VITRO

UJI DAYA ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Aspergillus flavus SECARA IN VITRO
2019-05-28
en
Thesis
text
Latar Belakang : Jamur merupakan salah satu penyebab penyakit infeksi di Indonesia. Salah satu penyakit infeksi jamur adalah otomikosis yang disebabkan oleh jamur Aspergillus flavus. Pengobatan penyakit otomikosis umumnya menggunakan obat antijamur yang menimbulkan efek samping apabila digunakan dengan dosis yang tinggi dalam jangka waktu lama dan menyebabkan terjadinya resistensi jamur terhadap obat antijamur. Alternatif pengobatan otomikosis dapat dilakukan menggunakan obat herbal alami yang relatif lebih aman digunakan, salah satunya adalah bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L.). Bunga cengkeh mengandung rendemen minyak atsiri sebesar 10–20 % dengan kandungan utama eugenol sebesar 80–90% yang berfungsi sebagai zat antifungi. Tujuan : Mengetahui daya antifungi minyak atsiri bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L.) terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus flavus secara in vitro. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Obyek penelitian ini adalah minyak atsiri bunga cengkeh dengan konsentrasi 0,5%, 1,0%, 1,5% dan 2,0% yang diujikan terhadap jamur Aspergillus flavus. Hasil : Rerata diameter zona hambat pertumbuhan jamur Aspergillus flavus pada konsentrasi 0,5%, 1,0%, 1,5% dan 2,0% berturut-turut adalah 8,35 mm, 12,78 mm, 16,43 mm dan 18,56 mm. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan rerata diameter zona hambat yang signifikan pada berbagai konsentrasi minyak atsiri bunga cengkeh terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Kesimpulan : Minyak atsiri bunga cengkeh mempunyai daya antifungi terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus flavus secara in vitro. Kata Kunci : Antifungi, minyak atsiri bunga cengkeh, Aspergillus flavus.