POTENSI MINYAK ATSIRI KAYU MANIS
(Cinnamomum burmanni) SEBAGAI ANTIFUNGI TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans
POTENSI MINYAK ATSIRI KAYU MANIS
(Cinnamomum burmanni) SEBAGAI ANTIFUNGI TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans
2019-05-28
en
Thesis
text
POTENSI MINYAK ATSIRI KAYU MANIS
(Cinnamomum burmanni) SEBAGAI ANTIFUNGI TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans
Rizchi Dwina Emelia1, Subiyono2, Dian Rahayu Perwita Sari3
1,2,3Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Ngadinegaran MJ III/62 Yogyakarta, Telp. (0274) 374200
Email : rizchidwina@yahoo.com
ABSTRAK
Latar Belakang : Iklim tropis dan kelembapan udara yang tinggi merupakan faktor pendorong timbulnya infeksi jamur di Indonesia. Infeksi yang ditimbulkan salah satunya adalah kandidiasis, yang disebabkan oleh jamur species Candida albcans. Pengobatan kandidiasis dilakukan dengan memberikan obat kimia. Salah satu obat yang digunakan adalah obat golongan azol. Obat golongan azol dapat memberikan efek yang menguntungkan dan merugikan.Pengobatan kandidiasis dapat dilakukan dengan berbagai macam herbal..Salah satu bahan herbal yang digunakan adalah kayu manis (Cinnamomum burmanni). Kayu manis mengandung minyak atsiri 3,4% dan didalam minyak atsiri kayu manis terkandung senyawa sinnamaldehid 60-75%yang memiliki kemampuan sebagai antifungi.
Tujuan : Mengetahui potensi minyak atsiri kayu manis (Cinnamomum burmanni) sebagai antifungi terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans.
Metode Penelitian : Penelitian eksperimen dengan rancangan Post Test Only Control Group Design.Subyek penelitian adalah jamur Candida albicans berumur 24 jam yang telah diinokulasikan pada media SDA dan diberi minyak atsiri dengan berbagai konsentrasi 0,5 %, 1,0 %, 1,5 %, 2,0 %. Media disimpan selama 24 jam dalam inkubator dan diameter zona hambat yang terbentuk diukur menggunakan jangka sorong. Data yang diperoleh dianalisis statistik dengan uji Oneway Anova dilanjutkan dengan Post Hoc LSD SPSS 16.0 for windows.
Hasil : Rata – rata diameter zona hambat jamur Candida albicans pada masing – masing konsentrasi yaitu konsentrasi 0,5%; 1,0%; 1,5%; 2,0% adalah 13,71 mm; 21,44 mm; 24,6 mm 25,5 mm. Hasil analisa statistik menunjukkan adanya perbedaan rerata diameter zona hambat yang bermakna pada berbagai konsentrasi minyak atsiri kayu manis terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans.
Kesimpulan : Minyak atsiri kayu manis berpotensi sebagai antifungi terhadap zona hambat pertumbuhan jamur Candida albicans.
Kata Kunci : Potensi, Minyak Atsiri kayu manis, Pertumbuhan, Candida albicans, antifungi