PENGARUH PEMBERIAN FORMULA KOMBINASI TEPUNG KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris) DAN TEPUNG SUKUN (Artocarpus communis) TERHADAP INDEKS ATEROGENIK TIKUS DIABETES

PENGARUH PEMBERIAN FORMULA KOMBINASI TEPUNG KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris) DAN TEPUNG SUKUN (Artocarpus communis) TERHADAP INDEKS ATEROGENIK TIKUS DIABETES
2021-05-31
id
Thesis
text
Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kondisi kronis yang ditandai dengan hiperglikemia. Keadaan DM yang tidak terkontrol dapat meningkatkan terjadinya risiko komplikasi vaskular, salah satunya adalah gangguan metabolisme lipid, sehingga menyebabkan dislipidemia. Dislipidemia berperan utama dalam patogenesis terjadinya aterosklerosis. Diketahui bahwa indeks aterogenik merupakan penanda yang baik untuk memprediksi aterosklerosis. Salah satu upaya pencegahan dari terjadinya aterosklerosis adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan pati resisten. Kacang merah dan buah sukun adalah contoh bahan pangan yang tinggi serat dan pati resisten. Sebagai upaya meningkatkan ketahanan produk, maka diolah menjadi tepung, dan diujikan pengaruh tepung tersebut terhadap indeks aterogenik pada penderita DM. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian formula kombinasi tepung kacang merah (Phaseolus vulgaris) dan tepung sukun (Artocarpus communis) terhadap indeks aterogenik tikus diabetes. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan desain pre-post test only with control group, dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba, Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) UGM. Subjek penelitian adalah tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley sebanyak 30 ekor, berat badan 150-200 gram, berusia 2 bulan. Subjek penelitian dibagi ke dalam 5 kelompok terdiri atas kelompok kontrol negatif (K-) dan kontrol positif DM (K+), kelompok perlakuan (K1, K2, K3) yang diberikan formula kombinasi tepung kacang merah dan tepung sukun dengan presentase formula 1 (75%:25%), formula 2 (50%:50%) dan formula 3 (25%:75%). Perubahan nilai indeks aterogenik (IA) dianalisis setelah 21 hari perlakuan menggunakan uji Kruskall-Wallis dan uji lanjutan Mann-Whitney. Hasil Penelitian: Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukkan adanya pengaruh pemberian formula terhadap nilai indeks aterogenik (IA) tikus diabetes (p>0,05). Berdasarkan uji Mann-Whitney diketahui adanya perbedaan yang bermakna pada rerata nilai IA antar kelompok setelah perlakuan (p<0,05), dan diperoleh formula paling signifikan mempengaruhi nilai IA adalah F1 (75%:25%). Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian formula kombinasi tepung kacang merah dan tepung sukun terhadap nilai indeks atergoneik tikus diabetes. Kata Kunci: tepung kacang merah, tepung sukun, indeks aterogenik, tikus diabetes