PENERAPAN LATIHAN ASERTIF PADA PASIEN NN. W DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI WISMA SEMBODRO RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DIY
PENERAPAN LATIHAN ASERTIF PADA PASIEN NN. W DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI WISMA SEMBODRO RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DIY
2022-12-05
id
Thesis
text
PENERAPAN LATIHAN ASERTIF PADA PASIEN NN. W DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI WISMA SEMBODRO RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DIY
Ayunita Purnamasari,1) Sutejo,2), Yusniarita 3)
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Jl. Tatabumi No. 3 Banyuraden, Gamping, Sleman D.I Yogytakarta
Email: ayoenheeta.ay@gmail.com
Abstrak
Latar Belakang: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dalam Riskesdas 2018 menyatakan bahwa angka prevalensi skizofrenia di Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 10,4 % per 1000 penduduk, berada pada urutan kedua setelah Bali dengan prevalensi skizofrenia 11,1% per 1000 penduduk. Skizofrenia merupakan gangguan mental berat yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif, persepsi dan perilaku yang dapat menyebabkan klien berperilaku marah dan berisiko melakukan perilaku kekerasan pada orang lain, lingkungan maupun dirinya sendiri. Risiko perilaku kekerasan adalah perilaku seseorang yang dapat dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan baik secara fisik, emosional, seksual dan verbal terhadap diri sendiri dan orang lain. Salah satu modalitas terapi yang dapat dilakukan untuk mengontrol risiko perilaku kekerasan adalah tindakan latihan asertif. Latihan asertif membantu pasien untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain secara lebih terbuka dengan kata kata dan perilaku yang tidak menyakiti orang lain secara fisik dan psikologis. Tujuan: Menerapkan dan melakukan analisa pemberian tindakan latihan asertif di Wisma Sembodro Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY menggunakan konsep Evidence Based Nursing sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan. Metode: Karya tulis ilmiah ini berfokus pada studi kasus deskriptif tentang penerapan latihan asertif pada pasien dengan masalah risiko perilaku kekerasan. Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan berupa pencegahan perilaku kekerasan dan latihan asertif selama 5 kali pertemuan risiko perilaku kekerasan menurun dan keterampilan mengontrol marah meningkat. Kesimpulan: Latihan asertif mampu mengontrol dan menurunkan risiko perilaku kekerasan.
Kata kunci: Risiko perilaku kekerasan, Skizofrenia, Latihan asertif
1) Mahasiswa Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2) Dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
3) Dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta