ENGKLEK DAN MONOPOLI SEBAGAI MEDIA UNTUK
MENINGKATKAN PERILAKU PENGENDALIAN
VEKTOR DBD PADA SISWA SD NEGERI
KARANGJATI, BANTUL
ENGKLEK DAN MONOPOLI SEBAGAI MEDIA UNTUK
MENINGKATKAN PERILAKU PENGENDALIAN
VEKTOR DBD PADA SISWA SD NEGERI
KARANGJATI, BANTUL
2018-07-08
en
Thesis
text
Latar Belakang: Upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
adalah melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Penyakit yang timbul dari
rendahnya pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan lingkungan adalah
penyakit Demam Berdarah Dengue. Banyak cara dapat dilakukan untuk
meningkatkan perilaku pengendalian vektor DBD, diantaranya adalah melalui
media permainan engklek dan monopoli.
Tujuan penelitian: mengetahui media informasi yang efektif untuk
meningkatkan perilaku pengendalian vektor DBD pada siswa.
Metode Penelitian: penelitian ini adalah quasi experiment dengan menggunakan
desain non-equivalent control group. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei
2018. Subyek penelitian adalah 45 siswa kelas III SDN Karangjati, Bantul. Data
dianalisis untuk uji beda selisih sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan
Paired t-test untuk data berdistribusi normal dan Wilcoxson untuk data yang tidak
berdistribusi normal. Uji beda rata-rata selisih antar kelompok menggunakan One
Way Anova untuk data berdistribusi normal dan Kruskal Wallis untuk data tidak
berdistribusi normal.
Hasil penelitian: hasil uji ada beda pre dan post pengetahuan dan sikap dengan
media engklek dan monopoli p < 0,005. Uji beda selisih pre dan post praktik
semua perlakuan memperoleh hasil p < 0,005. Media informasi efekif digunakan
untuk peningkatan pengetahuan siswa dengan rata-rata antar kelompok perlakuan
terjadi pada tingkat pengetahuan dengan p=0,001 dengan media yang paling
efektif adalah pemainan engklek.
Kesimpulan: ada beda selisih pre dan post pengetahuan dan sikap pada media
engklek dan monopoli, dan ada beda praktik sebelum dan sesudah perlakuan pada
kelompok perlakuan. Ada beda selisih pengetahuan rata-rata antar kelompok
perlakuan dengan p=0,001. Media permainan engklek paling efektif untuk
digunakan dalam peningkatan pengetahuan tentang pengendalian vektor DBD.