PEMANFAATAN AIR HUJAN SEBAGAI PENURUN KESADAHAN AIR SUMUR GALI DI GAMPENG, TRIWIDADI, PAJANGAN, BANTUL

PEMANFAATAN AIR HUJAN SEBAGAI PENURUN KESADAHAN AIR SUMUR GALI DI GAMPENG, TRIWIDADI, PAJANGAN, BANTUL
2018-07-05
id
Thesis
text
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di bumi, yang tidak membutuhkan air. Salah satu parameter kimia dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan unsur Ca2+ dan Mg2+ dalam air yang keberadaannya disebut kesadahan air. Kesadahan di atas 300 mg/l bila dikonsumsi secara terus menerus akan merusak ginjal manusia. Air sadah adalah air keras (hardwater) yaitu air yang memiliki kadar mineral yang tinggi sedangkan air hujan merupakan air yang memiliki karakteristik lunak (softwater) yaitu air dengan kadar mineral yang rendah. Maka dilakukan pengenceran antara air sadah dengan air hujan. Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pencampuran air sadah dengan air hujan paling efektif untuk menurunkan kesadahan air sumur gali. Jenis penelitian ini adalah Pra Eksperimen dengan desain penelitian One Group Pretest-Postest. Hasil yang diperoleh dianalisis secara diskriptif dan di uji dengan uji One Way Anova pada tingkat signifikan 95%. Hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa variasi perbandingan 1:1, 1:4, 2:3, 3:2 dan 4:1 memiliki kemampuan untuk menurunkan kesadahan. Hal ini didasarkan pada hasil uji One Way Anova yang didapatkan hasil yaitu p-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 yang artinya Hα diterima. Rata-rata penurunan kesadahan paling tinggi adalah perbandingan 1:4 yaitu 313,8 mg/L (72,13%). Variasi perbandingan pencampuran air sadah dengan air hujan yang paling efektif untuk menurunkan kesadahan adalah perbandingan 1:4. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan penurun tingkat kesadahan campuran air sumur dengan air hujan (p-value = 0,000).