Pengaruh Pemberian Glukosa tehadap Respon Nyeri Bayi di Puskesmas Gamping II, Sleman, Yogyakarta
Pengaruh Pemberian Glukosa tehadap Respon Nyeri Bayi di Puskesmas Gamping II, Sleman, Yogyakarta
Poltekkes Kemenkes Palangkarya
2014-02
en
Article
text
Buktimenunjukkanbalvabayimerasakan nyeri, dan pengalamanyang menyakitkan dapat menyebabkan sensitivitas terhadap nyeri meningkat pada masa berkembanganberikutnya. Respon myeri pada bay yang perpapar prosedur invasif
menjadi masalah penting dan perlu diberikan jalan keluar, agar dikemudian hari tidak menghambat pertumbuhan* d a n perkembangannya. Upaya non farmakologis berupa pemberian glukosamerupakan suplemen yang dipercaya mampu menurunkan respon nyeri pada bayi. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh pemberian glukosaterhadap respon nyeri pada bayi yang dilakukan imunisasi inieksi. Metode penelitian in adalahesperiment dengan desain “post test with equivalent groups design”. Sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 72 bayi yang terdiri dari 24 bayi sebagai kelompok perlakuan, 42 bayi sebagai kelompok placebo serta 24bayisebagaikelompok non perlakuan (ASI). Pemberian glukosa pada saat imunisasi injeksi pada bayi tidak signifikan mengurangi respon nyeri berupa lama tangisan pada bayi, dengan nilai mean sebesar 34,60 dengan standar deviasi sebesar 57.465 dan nilai F sebesar 0,743. Pemberian glukosa tidak signifikan mengurangirespon nyeripada bayi yang dimunisasi injeksi dengan nilairata-ratasebesar23,99, standar deviasisebesar 9.329 sedangkan nilai Chi-Square sebesar 2,582 dengan sig a sebesar 0,275 (sig a. > 0,05). Pemberian glukosa secara signifikan mengurangi respon nyeri untuk denyut nadi bayi dengan rata-rata sebesar 21,74 dimana standar deviasi sebesar 13,314, dengan nilai Chi- Square sebesar 7,889 dengan sig a sebesar 0,019 (sig a <0,05).Perubahan denyutnadi terkecil terjadi pada kelompok ASI, dibandingkan dengan glukosa dan placeba. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa menyusui lebih baik menurunkannyeridibandingkandengan glukosa maupun placebo