PENGARUH KOMPOSISI RENDAMAN KULIT BAWANG MERAH,
KULIT BUAH PISANG DAN MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT)
TERHADAP KUALITAS NPK PUPUK CAIR
PENGARUH KOMPOSISI RENDAMAN KULIT BAWANG MERAH,
KULIT BUAH PISANG DAN MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT)
TERHADAP KUALITAS NPK PUPUK CAIR
2018-07-05
id
Thesis
text
Sampah adalah masalah lingkungan yang dihadapi di seluruh Negara. Sampah yang
berasal dari berbagai sumber berpotensi mencemari lingkungan. Industri rumah pengepul bawang
menghasilkan sampah kulit bawang merah 10 kg per hari. Kulit bawang merah berpotensi dapat
membunuh hama serangga pada tanaman karena mengandung senyawa acetogenin. Kulit buah
pisang merupakan bahan buangan yang cukup banyak jumlahnya, kulit buah pisang mengandung
Kalium 15 % dan Phosfor 12 %. MSG (Monosodium Glutamat) memiliki kandungan Natrium yang
tinggi serta Nitrogen 5%, Phosfor 0,4%, dan Kalium 1,7%. Tujuan penelitian adalah mengetahui
perbedaan kualitas pupuk organik cair dari rendaman kulit bawang merah, kulit buah pisang dan
MSG (Monosodium Glutamat) dengan berbagai komposisi.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 sampel dengan 3 kali
pengulangan. Jenis penelitian eksperimen dengan menggunakan desain Post Test Only. Objek
penelitian adalah campuran antara air rendaman kulit bawang merah, kulit buah pisang dan MSG
(Monosodium Glutamat) terhadap kualitas NPK. Pemeriksaan ini menggunakan tiga komposisi
yaitu komposisi A (200 ml air rendaman kulit bawang merah, kulit buah pisang dan 10 gram MSG),
komposisi B (200 ml air rendaman kulit bawang merah, kulit buah pisang dan 20 gram MSG),
komposisi C (200 ml air rendaman kulit bawang merah, kulit buah pisang dan 30 gram MSG). Uji
statistik menggunakan uji One Way Anova untuk data normal dan uji Kruskall-Wallis untuk data
tidak normal serta uji LSD.
Hasil pengamatan kondisi fisik meliputi bau dan warna. Hasil kandungan Nitrogen tertinggi
pada pupuk organik cair komposisi C, kandungan Phosfor tertinggi pada pupuk organik cair
komposisi B, dan kandungan Kalium tertinggi pada pupuk organik cair komposisi C. Dari uji One
Way Anova untuk kandungan Phosfor didapatkan hasil nilai Sig < 0,05 yaitu 0,032 yang berarti ada
beda bermakna. Sedangkan uji Kruskall-Wallis untuk kandungan Nitrogen dan Kalium didapatkan
hasil nilai Sig < 0,05 yaitu 0,035 dan 0,027 yang artinya ada beda bermakna. Hasil kandungan
tersebut belum memenuhi baku mutu standar pupuk organik cair.
Pupuk organik cair yang terbaik yaitu pupuk organik cair komposisi C yang memiliki nilai
kandungan Nitrogen dan Kalium tertinggi diantara pupuk organik cair lainnya.