Perbedaan Hemodinamik pada Premedikasi Fentanyl yang Diencerkan dan Tidak Diencerkan di RSUD Kab Karangasem 2011

Perbedaan Hemodinamik pada Premedikasi Fentanyl yang Diencerkan dan Tidak Diencerkan di RSUD Kab Karangasem 2011
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2012-03
en
Article
text
Penggunaan Fentanyl sebagai analgetik opioid untuk premedikasi mencapai 80% dibandingkan opioid lainnya. Pemberiannya ada yang diencerkan dan tidak diencerkan. Pemberian Fentanyl dengan dosis 2 mcg/kgBB dapat menimbulkan efek hiopotensi dan bradikardi, sehingga memerlukan pemantaun hemodinamik secara ketat dari perawat anestesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tekanan siostolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi dan mean arterial presure setalah pre medikasi fentanyl yang diencerkan dan tidak diencerkan. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen menggunakan pre dan post test design, mengikutsertakan 40 subyek dengan ASA I dan II yang menggunakan general anestesi. 20 Subyek diberikan fentanyl yang diencerkan dan 2o Subyek diberikan Fentanyl yang tidak diencerkan. Dilakukan pengukuran tekanan siostolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi dan mean arterial presure pada kedua kelompok tersebut. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat menggunakan uji t test dependenden dan t test independen dengan tingkat kemaknaan 5% (0.05)