PENGGUNAAN MAT SERBUK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI ISI ULANG ANTI NYAMUK ELEKTRIK TERHADAP KEMATIAN NYAMUK Aedes sp.

PENGGUNAAN MAT SERBUK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI ISI ULANG ANTI NYAMUK ELEKTRIK TERHADAP KEMATIAN NYAMUK Aedes sp.
2018-07-24
id
Thesis
text
Nyamuk Aedes sp. merupakan vektor penyakit Dengue Haemorragic Fever (DHF) atau DBD. Penyakit DBD merupakan penyakit endemis yang disebabkan oleh virus di daerah tropis dan subtropis yang kadang-kadang menjadi epidemik yang dapat terjadi sepanjang tahun terutama pada saat musim penghujan. Meningkatnya populasi nyamuk Aedes sp merupakan faktor yang menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD. Pencegahan penyakit DBD dapat dilakukan dengan cara pengendalian vektor. Insektisida nabati dari tumbuhan dapat berpotensi untuk mengendalikan vektor nyamuk Aedes sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mat serbuk daun salam (Syzygium polyanthum) dengan berbagai variasi berat dapat digunakan sebagai insektisida nabati terhadap kematian nyamuk Aedes sp. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan Post Test Only With Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah nyamuk Aedes sp umur 3-4 hari sebanyak 480 ekor masing-masing kelompok 20 ekor nyamuk uji dengan perlakuan (0,5 gram, 0,75 gram dan 1 gram) serta ulangan sebanyak 6 kali dengan waktu pajanan selama 20 menit. Perhitungan total persentase kematian nyamuk setelah pemaparan dan holding selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan persentase rata-rata kematian nyamuk Aedes sp pada berat mat serbuk 0,5 gram yaitu sebesar 48,3%, berat 0,75 gram yaitu sebesar 59,17% dan 1 gram sebesar 70%. Hasil uji One Way Anova diperoleh nilai sig .0000, nilai ini berarti α < 0,05 sehingga dapat dinyatakan ada perbedaan yang signifikan dari pemaparan berbagai variasi berat mat serbuk daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap persentase kematian nyamuk Aedes sp.