KUALITAS SARANA AIR BERSIH, TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN

KUALITAS SARANA AIR BERSIH, TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN
2018-07-06
id
Thesis
text
Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian. Penyebab utama penyakit diare adalah infeksi bakteri dan virus. Tindakan untuk mengurangi risiko penyakit diare secara nyata harus ditunjukkan pada lingkungan dan permasalahan sosial mendasar yang menciptakan kondisi yang mendukung berkembangnya penyakit yaitu dengan perbaikan dalam penyediaan air bersih. Air merupakan salah satu media lingkungan yang berperan dalam penularan penyakit yang disebabkan oleh air, karena dapat menjadi media pertumbuhan mikrobiologi. Pencemaran air dapat terjadi apabila kotoran manusia dan hewan masuk ke dalam sumber air. Desa Sumberagung merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Moyudan. Data yang diperoleh dari Puskesmas Moyudan tahun 2017, total kejadian Diare sebanyak 500 kasus, dan Desa Sumberagung memiliki kasus Diare yang tinggi. Hasil data pemeriksaan Air Bersih di wilayah kerja Puskesmas Moyudan dari 30 sampel Air Bersih sebanyak 73,33% tidak memenuhi syarat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran antara kualitas sarana air bersih, tingkat pengetahuan ibu dan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Moyudan Kabupaten Sleman. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah balita yang menderita diare di wilayah kerja Puskesmas Moyudan Kabupaten Sleman. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah balita yang menderita diare di Desa Sumberagung sebanyak 48 orang. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui sarana air bersih yang digunakan masyarakat di Desa Sumberagung adalah sumur gali terbuka. Sebagian besar ibu berpendidikan SMA yang memiliki pengetahuan sedang tentang diare. Balita mengalami diare tanpa dehidrasi sebanyak 1-2 kali dalam setahun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat risiko kontaminasi sumur gali terbuka di Desa Sumberagung termasuk kategori sedang sebesar 48% yang dapat membahayakan pemakainya, tingkat pengetahuan ibu dalam penanganan awal diare termasuk kategori sedang sebesar 50% dan jumlah kejadian diare sebanyak 83% balita menderita diare sebanyak 1-2 kali dalam satu tahun.