ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. R USIA 24 TAHUN G1P0A0 DENGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG, RUPTUR PERINEUM GRADE III, DAN RETENSIO SISA PLASENTA
DI PUSKESMAS TURI

ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. R USIA 24 TAHUN G1P0A0 DENGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG, RUPTUR PERINEUM GRADE III, DAN RETENSIO SISA PLASENTA
DI PUSKESMAS TURI
2023-04-17
id
Thesis
text
SINOPSIS
Asuhan Kebidanan Berkesinambungan Pada Ny. R Usia 24 Tahun G1P0A0
Dengan Persalinan Kala I Memanjang, Ruptur Perineum Grade III,
Dan Retensio Sisa Plasenta
Di Puskesmas Turi
Angka kematian ibu di Indonesia menurut provinsi tahun 2018-2019 terdapat penurunan dari 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu di Indonesia berdasarkan laporan. Sedangkan jumlah kematian ibu di DIY tahun 2019 terdapat 36 kasus. Penyebab utama kematian ibu di Indonesia dan negara-negara lainnya di dunia hampir sama, diantaranya akibat perdarahan (25%), infeksi (14%) hipertensi dalam kehamilan (13%), letak sungsang (13%) serta akibat persalinan yang lama (7%).
Asuhan yang diberikan pada Ny. R secara garis besar sudah sesuai dengan teori dan prosedur puskesmas. Asuhan dalam laporan ini dilakukan pada saat usia kehamilan Ny.R 34+4 minggu sampai Ny.R menggunakan KB. Ny.R mengalami kehamilan yang normal, persalinan pada usia kehamilan 40+2 minggu dengan kala I memanjang, rupture perineum derajat III dan retensio sisa plasenta sehingga harus dilakukan kuretase untuk membantu pengeluaran sisa plasenta. Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat 2.790 gram, menangis spontan, gerakan aktif, warna kulit kemerahan. Pada masa neonatus tidak ada komplikasi, bayi melakukan kunjungan neonatus lengkap. Pada masa nifas Ny.R tidak ada komplikasi, ibu melakukan kunjungan nifas lengkap dan menggunakan KB IUD.
Asuhan yang diberikan pada Ny.R mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, hingga pelayanan kontrasepsi dilakukan sesuai dengan dasar teori yang ada. Asuhan berkesinambungan merupakan cara yang baik untuk memantau perkembangan kesehatan ibu dan bayi. Harapannya bidan dapat mempertahankan mutu pelayanan kebidanan sesuai standar profesi kebidanan yang dilakukan secara Continuity of Care sehingga dapat dilakukan deteksi dini adanya kegawatdaruratan dan dapat tertangani dengan baik