ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. F USIA 25 TAHUN DENGAN FAKTOR RISIKO KEHAMILAN LEWAT WAKTU (POSTDATE) DAN OLIGOHIDRAMNION DI PUSKESMAS TURI

ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. F USIA 25 TAHUN DENGAN FAKTOR RISIKO KEHAMILAN LEWAT WAKTU (POSTDATE) DAN OLIGOHIDRAMNION DI PUSKESMAS TURI
2023-05-04
en
Thesis
text
Asuhan Kebidanan pada Ny. F umur 25 tahun G1P0A0 selama masa kehamilannya telah melakukan kunjungan ANC lebih dari enam kali sesuai dengan program terbaru dari pemerintah. Pendampingan yang dilakukan kepada Ny. F ini dilakukan saat usia kehamilan trimester III di Puskesmas Turi. Selama masa kehamilan Ny. F mengalami kekurangan energi kronis (KEK). Pada kunjungan ANC Trimester 3, keadaan kehamilan Ny. F normal dan bayi dalam keadaan sehat. Ny. F berencana bersalin di Puskesmas Turi karena memang sejak awal kehamilan Ny. F dan keluarganya menginginkan melahirkan di puskesmas. Tetapi karena sudah melewati HPL (41 minggu 1 hari ), Puskesmas Turi merujuk ke RSUD Sleman.Di RSUD Sleman diperiksa oleh dokter Ahmad,SpOG,dan menemukan indikasi kehamilan ny.F dengan Postdate dan Oligohidramnion,lalu dilakukan tindakan SC. Bayi Ny. F lahir secara SC di RSUD Sleman pada tanggal 27 Februari 2023 pukul 12.10 WIB, dengan jenis kelamin perempuan, BB lahir 2.650 gram dan PB 48.5 cm. Saat lahir By. Ny. F langsung menangis. Tidak ada komplikasi dan kegawatdaruratan yang terjadi pada Ny. F maupun bayinya saat persalinan. Pasa masa neonatus, By. Ny. F rutin melakukan kunjungan di RSUD Sleman, selama masa neonatus ini tidak ditemukan adanya kelainan, kegawatan, maupun komplikasi pada By. Ny. F. Pada masa nifas Ny. F rutin melakukan kunjungan di puskesmas, selama masa nifas tidak ditemukan adanya kegawatan maupun komplikasi pada Ny. F. Pada pemilihan kontrasepsi Ny. F dan suami memilih untuk menggunakan Metode Kontrasepsi KB Suntik 3 Bulan. Kesimpulan dari asuhan ini adalah ibu hamil dengan KEK memerlukan pendampingan khusus oleh tenaga kesehatan. Saran untuk bidan agar dapat meningkatkan kualitas asuhan berkesinambungan dengan cara memantau keadaan ibu dan janin secara ketat dan memberikan konseling secara intensif sehingga dapat mendeteksi adanya komplikasi sedini mungkin dan melakukan tindakan yang tepat sesuai prosedur.