ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY Y USIA 37 TAHUN G2P0A1
DENGAN PREGESTASIONAL DIABETES MELITUS DAN HBSAG
POSITIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANTRIJERON

ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY Y USIA 37 TAHUN G2P0A1
DENGAN PREGESTASIONAL DIABETES MELITUS DAN HBSAG
POSITIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANTRIJERON
2023-05-02
id
Thesis
text
Asuhan Berkesinambungan pada Ny Y Umur 37 Tahun Secundigravida
dengan Pre Gestasional Diabetes Melitus dan HbSAg Positif di Wilayah
Kerja Puskesmas Mantrijeron
SINOPSIS
Diabetes Melitus menjadi penyakit pemyebab kematian ketiga setelah stroke
dan jantung. Prevalensi diabetes di dunia utamanya pada ibu hamil dilaporkan terus
meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan penelitian Putri tahun 2019
menyimpulkan bahwa pendidikan ibu, pekerjaaan ibu, genetic, BMI overweight,
glucosuria, dan Riwayat pre eklamsia berpengaruh terhadap kejadian ibu hamil
dengan diabetes melitus. Penelitian Susianti tahun 2019 menyimpulkan ada
hubungan antara paritas, genetic dan diabetes dengan makrosomia (janin besar).
Menurut penelitian Munawaroh tahun 2020 menyimpulkan variabel pencegahan
diabetes melitus pada ibu hamil dipengaruhi oleh sumber informasi (23%), peran
keluarga (19%), pola makan (7,3%), aktivitas fisik (18,7%), dan status gizi (13,8%).
Salah satu Ibu hamil dengan diabetes melitus yang mengalami janin besar adalah
Ny Y.
Ibu terdiagnosa diabetes melitus sejak sebelum hamil, tetapi tidak terkontrol.
Setelah hamil ibu mendapat injeksi inulin yang harus disuntikkan 3 kali sehari
sebelum makan. Ibu terdiagnosa HbSAg positif pada umur kehamilan 19 minggu.
Pada tanggal 13 Februari ibu melahirkan secara SC di RS Pratama atas indikasi
janin besar dan DKP dan langsung dipasang IUD Pascasalin. Pada awal masa nifas
ibu mengeluhkan luka operasi masih terasa sakit, proses menyusui berjalan lancar.
Bayi lahir langsung menangis dengan berat badan 3780 gram.
Kesimpulan dari asuhan ini adalah ibu hamil dengan diabetes melitus berisiko
melahirkan bayi dengan makrosomia. Berat janin sangat berpengaruh terhadap
pilihan proses persalinan. Saran untuk bidan agar dapat meningkatkan kualitas
asuhan berkesinambungan dengan cara memantau kesehatan ibu dan janin secara
ketat dan konseling yang intensif sehingga bisa mendeteksi adanya komplikasi
sedini mungkin dan melakukan tindakan yang tepat sesuai prosedur