ANALISIS SPASIAL SEBARAN KASUS LEPTOSPIROSIS DI KECAMATAN GONDOMANAN

ANALISIS SPASIAL SEBARAN KASUS LEPTOSPIROSIS DI KECAMATAN GONDOMANAN
2018-02-14
id
Thesis
text
Leptospirosis merupakan zoonosis yang paling luas tersebar di seluruh dunia, kecuali daerah kutub. Kasus Leptospirosis 1000 kali lebih banyak ditemukan di negara beriklim tropis dibandingkan dengan negara subtropis dengan risiko penyakit yang lebih berat. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Gondomanan, didapatkan data bahwa kejadian kasus Leptospirosis terlapor pada tahun 2010 terdapat 3 kasus dan 1 orang meninggal, pada tahun 2011 tidak ada kasus, pada tahun 2012 terdapat 1 kasus dan 1 orang meninggal, pada tahun 2013 terdapat 1 kasus, dan 1 orang meninggal, pada tahun 2014 terdapat 2 kasus dan 1 orang meninggal, dan pada tahun 2015 terdapat 6 kasus dan 4 orang meninggal. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis spasial kasus Leptospirosis sebagai penunjang dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran faktor lingkungan dan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan kasus Leptospirosis di Kecamatan Gondomanan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan total sampling. Hasil penelitian ini didapatkan gambaran faktor lingkungan dan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan kasus Leptospirosis di Kecamatan Gondomanan. Adapun pola persebaran kasus Leptospirosis yaitu bergerombol (cluster pattern). Keberadaan selokan/sungai dengan rumah penderita rata-rata berjarak 2,3 meter. Kepadatan penghuni rumah penderita Leptospirosis sebanyak 4 rumah (30,8%) dikategorikan sebagai padat penghuni, sedangkan 9 rumah (69,2 %) lainnya dikategorikan sebagai tidak padat penghuni. Kondisi seluruh rumah penderita Leptospirosis dinyatakan kurang sehat dengan skor 683-1110, serta jenis pekerjaan utama penderita Leptospirosis sebagian besar bekerja sebagai pedagang dengan pekerjaan sampingan yaitu membersihkan rumah dan sekitarnya.