PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS PADA BALITA BERDASARKAN BERAT LAHIR DI POSYANDU SEPAT DAN SALARAN DALAM WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATUK II BULAN JULI TAHUN 2018

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS PADA BALITA BERDASARKAN BERAT LAHIR DI POSYANDU SEPAT DAN SALARAN DALAM WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATUK II BULAN JULI TAHUN 2018
2018-06-04
en
Thesis
text
Latar Belakang : Perkembangan menjadi satu indikator kecerdasan anak setiap pertambahan usianya. BBLR biasanya memiliki fungsi sistem organ yang belum matur sehingga dapat mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Oleh karena itu, BBLR memiliki risiko untuk mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan di masa depan. Persentase BBLR di Indonesia yang diperoleh dari hasil Riskesdas tahun 2013 menyatakan bahwa persentase balita (0-59 bulan) dengan BBLR sebesar 10,2 %. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini deskriptif dengan desain cross sectional. Subyek penelitian adalah seluruh balita sebanyak 53 balita yang datang saat penelitian di Posyandu Sepat dan Salaran. Data didapatkan secara primer dengan pemeriksaan aspek perkembangan motorik kasar dan motorik halus menggunakan formulir DDST II. Analisis data dalam penelitian ini dengan analisis univariabel dan tabulasi silang antar variabel. Hasil Penelitian : Balita dengan riwayat BBLR mengalami suspek pada perkembangan aspek motorik kasar sebanyak 21,43 % dan balita dengan riwayat BBLN sebanyak 2,56 %. Sedangkan pada motorik halus, didapatkan hasil bahwa balita dengan BBLR mengalami suspek sebanyak 42,86% sedangkan 5,13 % pada balita dengan BBLN Kesimpulan : Perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada balita dengan BBLR lebih lambat daripada perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada balita dengan BBLN. Kata kunci : Motorik kasar, motorik halus, BBLR