PEMETAAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH DAN KONDISI LINGKUNGAN BERDASARKAN KASUS DIARE DI KECAMATAN KAMBERA, KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2022

PEMETAAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH DAN KONDISI LINGKUNGAN BERDASARKAN KASUS DIARE DI KECAMATAN KAMBERA, KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2022
2023-06-06
en
Thesis
text
Latar Belakang : Diare merupakan salah satu peyakit berbasis lingkungan. Prevalensi diare di Kabupaten Sumba Timur berada di atas prevalensi diare nasional. Di Kecamatan Kambera, diare menjadi penyakit menular tertinggi ke-3. Salah satu faktor penyebab diare adalah faktor lingkungan, seperti air bersih, sarana pembuangan tinja manusia (jamban), sarana pembuangan air limbah (SPAL), dan sarana pembuangan sampah (tempat sampah). Pemanfaatan teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG) dalam bidang kesehatan berupa pemetaan dilakukan untuk membantu dan mempermudah proses pengendalian masalah tersebut. Tujuan : Mengetahui gambaran kualitas bakteriologis air bersih dan kondisi lingkungan berdasarkan kasus diare di Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur tahun 2022. Metode : Penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan analisis spasial. Metode Interpolation digunakan untuk mengetahui sebaran bakteri E.coli pada sumber air bersih dan metode Average Nearest Neighbor digunakan untuk mengetahui sebaran kasus diare serta kondisi lingkungan yang berkaitan dengan penularan penyakit. Hasil : Sebanyak 49 kasus diare memiliki pola sebaran clustered (mengelompok). Sumur gali merupakan jenis sumber air bersih yang paling banyak digunakan dan 68,4% diantaranya mengandung bakteri E.coli. Kondisi lingkungan lainnya yang berkaitan dengan penularan penyakit adalah kepemilikan sarana pembuangan tinja manusia (jamban), sarana pembuangan air limbah (SPAL), sarana pembuangan sampah (tempat sampah), dan kandanag hewan ternak. Kesimpulan : Zona oranye-merah meliputi wilayah aliran Sungai Kambaniru perbatasan Kelurahan Lambanapu dan Kelurahan Mauliru hingga Kelurahan Mauliru bagian selatan merupakan wilayah dengan jumlah bakteri E.coli tinggi dan sebagian besar penderita diare tidak memiliki jamban, SPAL, tempat sampah, dan memiliki kandang hewan ternak. Kata kunci : Kualias bakteriologis, kondisi lingkungan, diare