KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (DMPA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET TAHUN 2018

KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (DMPA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET TAHUN 2018
2018-06-04
en
Thesis
text
KB suntik adalah metode kontrasepsi yang paling diminati di Indonesia. Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta tahun 2016 menyebutkan bahwa dari lima kabupaten di Yogyakarta, Kabupaten Bantul memiliki akseptor KB terbanyak dan suntik merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan yaitu sebanyak 64.255 (Dinkes Bantul, 2016). Akseptor KB aktif suntik di wilayah Puskesmas Pleret sebanyak 5730 dengan jumlah akseptor tertinggi KB suntik yaitu sebanyak 2922 akseptor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik akseptor KB suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) di wilayah kerja Puskesmas Pleret. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan crosssectional. Lokasi Lokasi di wilayah kerja Puskesmas Pleret. Subjek penelitian adalah akseptor KB DMPA yang terjadwal kunjungan suntik ulang dan akseptor baru KB suntik DMPA di Puskesmas Pleret dan 5 Puskesmas Pembantu Pleret pada bulan Mei 2018 sebanyak 35 responden. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik akseptor kontrasepsi suntik DMPA paling banyak pada usia >35 tahun sebanyak 26 orang (74,3%), akseptor KB suntik DMPA paling banyak pada tingkat pendidikan dasar yaitu sebanyak 27 orang (77,1%), akseptor KB suntik DMPA paling banyak adalah tidak bekerja/IRT yaitu sebanyak 19 orang (54,3%), akseptor KB suntik DMPA paling banyak adalah multipara yaitu sebanyak 34 orang (97,1%), akseptor KB suntik DMPA paling banyak dengan anak hidup 1-2 yaitu sebanyak 26 orang (74,3%), akseptor KB suntik DMPA paling banyak dengan lama pemakaian ≥2 tahun yaitu sebanyak 19 orang (54,3%). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah akseptor terbanyak umur ≥35 tahun, tingkat pendidikan dasar, tidak bekerja/IRT, paritas multipara, anak hidup 1-2, dan lama pemakaian ≥2 tahun. Kata Kunci: Karakteristik, Akseptor suntik DMPA