PENGARUH LIOFILISASI BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 DENGAN SERUM KUDA SEBAGAI LIOPROTEKTAN YANG DISIMPAN SELAMA DUA BULAN PADA SUHU RUANG TERHADAP VIABILITAS, MORFOLOGI DAN BIOKIMIA
PENGARUH LIOFILISASI BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 DENGAN SERUM KUDA SEBAGAI LIOPROTEKTAN YANG DISIMPAN SELAMA DUA BULAN PADA SUHU RUANG TERHADAP VIABILITAS, MORFOLOGI DAN BIOKIMIA
2023-06-16
id
Thesis
text
Latar Belakang: Teknik peremajaan berkala dengan inokulasi berulang dapat berisiko kontaminasi. Untuk memperoleh kultur murni harus melakukan identifikasi ulang sehingga membutuhkan waktu dan biaya lebih. Teknik kering beku atau liofilisasi merupakan teknik penyimpanan dengan menambahkan lioprotektan sebagai bahan pelindung. Untuk mengetahui ketahan sel bakteri dilakukan perhitungan ALT, uji morfologi dan uji biokimia.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh liofilisasi bakteri Staphyloccus aureus ATCC 25923 dan disimpan selama dua bulan terhadap Angka Lempeng Total (ALT), morfologi dan uji biokimia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain penelitian post test and post test with control group. Subjek penelitian ini adalah liofilisat bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 yang diperoleh dari Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta.
Hasil: Hasil uji dianalisis secara deskriptif. Rerata ALT pada liofilisat bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 sebelum disimpan 6,53×106 CFU/mL sedangkan rerata ALT setelah disimpan adalah 6,00×103 CFU/mL. Namun hasil pemeriksaan morfologi dan uji biokimia sebelum dan sesudah disimpan tidak mengalami perubahan. Liofilisat bakteri masih bisa menunjukan sifat-sifat Staphylococcus aureus.
Kesimpulan: Liofilisasi mempengaruhi viabilitas bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 setelah disimpan selama 2 bulan pada suhu ruang. Namun sifat-sifat liofilisat bakteri Staphylococus aureus ATCC 25923 tidak berubah.
Kata Kunci: Kering beku, liofilisasi, Staphylococcus aureus ATCC 25923.