KARAKTERISTIK AKSEPTOR DAN JENIS ALAT KONTRASEPSI SUNTIK YANG DIGUNAKAN DI PUSKESMAS PUNDONG TAHUN 2018

KARAKTERISTIK AKSEPTOR DAN JENIS ALAT KONTRASEPSI SUNTIK YANG DIGUNAKAN DI PUSKESMAS PUNDONG TAHUN 2018
2018-06-04
en
Thesis
text
Latar Belakang: Program keluarga berencana merupakan strategi untuk mengurangi angka kematian ibu. Dari lima Kabupaten di Yogyakarta, Kabupaten Bantul memiliki jumlah akseptor KB terbanyak dan suntik merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan, yaitu sebanyak 57.318 PUS (47,1%). Akseptor KB suntik diwilayah puskesmas pundong tahun 2016 sebanyak 2409 PUS (49,80%) (Dinkes Bantul, 2017). Tujuan Penelitian: Mengetahui karakteristik akseptor dan jenis alat kontrasepsi suntik yang digunakan di Puskesmas Pundong tahun 2018. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini observasional deskriptif dengan desain cross sectional. Lokasi penelitian di Puskesmas Pundong dengan subjek penelitianya adalah seluruh akseptor KB suntik yang tercatat dalam buku register KB di Puskesmas Pundong pada bulan Januari-Maret 2018 dengan data yang memadai. Hasil penelitian: Akseptor kontrasepsi suntik sebagian besar umur 20-35 tahun sebanyak 52 orang (59,8%), berpendidikan menengah (SLTA) sebanyak 49 orang (56,3%), tidak bekerja sebanyak 48 orang (55,2%), paritas multipara sebanyak 64 orang (73,6%), lama penggunaan kontrasepsi (>2 tahun) sebanyak 47 orang (54%) dan sebagian besar alat kontrasepsi suntik yang digunakan adalah suntik progestin sebanyak 79 orang (90,8%). Kesimpulan: Akseptor KB suntik di Puskesmas Pundong sebagian besar umur 20-35 tahun, berpendidikan menengah (SLTA), tidak bekerja, paritas multipara, lama penggunaan kontrasepsi >2 tahun dan menggunakan suntik progestin. Kata Kunci: karakteristik, akseptor KB, kontrasepsi suntik