Hubungan Kurang Energi Protein dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kabupaten Gunungkidul

Hubungan Kurang Energi Protein dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kabupaten Gunungkidul
2023-06-07
en
Thesis
text
Latar belakang: Stunting didefinisikan suatu keadaan dimana seorang anak memiliki tubuh lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Salah satu penyebab stunting yaitu Kurang Energi Protein (KEP). Kurangnya asupan energi dan protein yang berperan dalam metabolisme tubuh dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan resiko stunting pada balita. Apabila tidak ditangani, stunting dapat berdampak pada peningkatan perkembangan anak yang buruk, risiko infeksi serta penyakit tidak menular dan mortalitas.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan KEP dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kabupaten Gunungkidul.
Metode: Desain penelitian bersifat observasional menggunakan pendekatan case control. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan ditetapkan kriteria inklusi dan eksklusi. Didapatkan sampel sebanyak 140 sampel yang terbagi menjadi 70 kelompok kontrol dan 70 kelompok kasus. Karakteristik yang diteliti meliputi jenis kelamin, berat lahir, dan riwayat ASI eksklusif. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kebermaknaan (p<0,05) dan Odds ratio (OR)
Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa KEP memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan dengan hasil uji chi square (p=0,002) dan OR sebesar 3,05 CI (1,53-6,08). Balita stunting dominan dengan jenis kelamin laki-laki, berat lahir rendah dan riwayat pemberian ASI tidak eksklusif.
Kata kunci: Balita, KEP, Stunting