PENGARUH PENYULUHAN HIGIENE TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIGIENE PENJAMAH MAKANAN PADA PENYELENGGARAAN MAKAN DI RSUD LAMANDAU
PENGARUH PENYULUHAN HIGIENE TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIGIENE PENJAMAH MAKANAN PADA PENYELENGGARAAN MAKAN DI RSUD LAMANDAU
2019-07-15
en
Thesis
text
Latar Belakang : Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk mendukung kesehatan. Makanan yang dibutuhkan harusnya bernilai gizi baik. Selain nilai gizi, hal lain juga perlu diperhatikan, seperti cara pengolahan, kebersihan penjamah makanan dan bagaimana makanan tersebut disajikan. Peningkatan mutu makanan tidak terlepas dari peran penjamah makanan yang terlibat langsung dalam proses pengolahan makanan yang dikonsumsi oleh konsumen. Penjamah makanan yang kurang sehat atau membawa kuman penyakit (carier) menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat. Faktor kebersihan penjamah atau pengelola makanan yang biasa disebut personal hygiene, merupakan prosedur menjaga kebersihan dan pengolahan makanan yang aman dan sehat.
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan perilaku hygiene dengan penyuluhan hygiene penjamah makanan dalam penyelenggaraan makan di RSUD Lamandau.
Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimen). Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre dan post test design. Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Gizi RSUD Lamandau bulan Februari 2019. Subjek penelitian ini adalah semua penjamah makanan berjumlah 10 orang. Analisis data menggunakan uji paired t-test.
Hasil : Berdasarkan uji paired t-test diperoleh nilai ρ value tingkat pengetahuan sebesar 0,025 (<0,05), artinya terdapat perbedaan yang bermakna pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Dengan demikian intervensi berupa penyuluhan higiene bisa meningkatkan pengetahuan responden mengenai higiene. Dan nilai ρ value tingkat perilaku sebesar 0,000 (<0,05), artinya terdapat perbedaan yang bermakna perilaku antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Dengan demikian intervensi berupa penyuluhan higiene.
Kesimpulan : Adanya peningkatan pengetahuan setelah penyuluhan sebesar 20%, adanya peningkatan perilaku setelah penyuluhan sebesar 60%.
Kata Kunci : penyuluhan, higiene, pengetahuan, perilaku, instalasi gizi