HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN
KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN
DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUNGAISELAN
KABUPATEN BANGKA TENGAH

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN
KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN
DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUNGAISELAN
KABUPATEN BANGKA TENGAH
2023
en
Thesis
text
Latar Belakang: Stunting dapat berdampak pada perkembangan anak. Jumlah
stunting di wilayah kerja Sungai Selan masih dibawah target nasional. Tidak
terlaksananya inisiasi menyusui dini (IMD), gagalnya pemberian ASI eksklusif,
dan proses penyapihan dini dapat menjadi salah satu faktor terjadinya stunting.
Tujuan: Mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian
stunting pada bayi usia 24-59 bulan.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah case control. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sungaiselan sebanyak 1199 balita. Sampel yang digunakan sebanyak 35 pada
kelompok kasus dan 35 pada kelompok kontrol berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tabel pengumpul data.
Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis chi square
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita tidak diberikan
asi eksklusif sebanyak 39 responden (55.7%) sebagian besar balita tidak diberikan
ASI eksklusif dan mengalami stunting sebanyak 21 responden (60%). Adapun
hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemberian
ASI eksklusif dengan kejadian stunting, dinyatakan dengan nilai p value sebesar
0,008.
Kesimpulan: Ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting.
Pemberian ASI eksklusif menurunkan risiko stunting
Kata Kunci: ASI Eksklusif, Inisiasi Menyusui Dini, Batita Stunting