METODE PENDIDIKAN GIZI DENGAN PEER GROUP TERHADAP PERUBAHAN POLA KONSUMSI MAKANAN PADA SISWI SMA DI BANTUL

METODE PENDIDIKAN GIZI DENGAN PEER GROUP TERHADAP PERUBAHAN POLA KONSUMSI MAKANAN PADA SISWI SMA DI BANTUL
2023-05-15
en
Thesis
text
Latar Belakang: Remaja putri merupakan kelompok yang rentan mengalami masalah kekurangan gizi yang dapat menyebabkan terjadinya anemia, KEK, dan sebagainya dan berkorelasi terhadap terjadinya stunting. Pendidikan gizi diperlukan sebagai usaha pencegahan masalah gizi pada remaja putri. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh metode pendidikan gizi dengan peer group terhadap perubahan pola konsumsi makanan pada siswi SMA di Bantul. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain penelitian pre-post test with control group design. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Februari-23 Maret 2023. Populasi penelitian sebanyak 120 siswi SMA N 2 Bantul dan 217 siswi SMA N 1 Banguntapan. Sampel penelitian dipilih secara purposive sampling dan terpilih sebanyak 33 siswi SMA N 2 Bantul dan 33 siswi SMA N 1 Banguntapan. Variabel bebas penelitian ini adalah pendidikan gizi menggunakan metode peer group dan focus group discussion (FGD) sedangkan variabel terikat adalah perubahan pola konsumsi makanan berupa keragaman pola konsumsi makanan dan asupan zat gizi makro yang diperoleh melalui formulir SQFFQ. Data tidak berpasangan dianalisis menggunakan Uji Mann Whitney dan Uji Independent T- Test sedangkan data berpasangan dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon dan Uji Paired T-Test. Hasil Penelitian: Terdapat pengaruh pendidikan gizi dengan metode peer group dan metode FGD terhadap perubahan keragaman pola konsumsi makanan dan asupan energi, protein, lemak serta karbohidrat siswi SMA di Bantul (p<0,05). Metode Peer group tidak lebih efektif dibandingkan dengan metode FGD dalam merubah pola konsumsi makanan berupa keragaman pola konsumsi makanan dan asupan zat gizi makro berupa energi, protein, lemak dan karbohidrat pada siswi SMA di Bantul (p>0,05). Kesimpulan dan Saran: Metode peer group tidak lebih efektif dibandingan dengan FGD dalam merubah pola makan siswi SMA di Bantul. Sekolah sebagai institusi pendidikan formal sebaiknya menyediakan sarana pendidikan gizi bagi siswi sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi. Kata Kunci: focus group discussion, peer group, pendidikan gizi, pola konsumsi