PERBEDAAN JUMLAH TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA METODE SEDIMENTASI MENGGUNAKAN LARUTAN FORMOL-ETIL ASETAT DAN FORMOL-ETER
PERBEDAAN JUMLAH TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA METODE SEDIMENTASI MENGGUNAKAN LARUTAN FORMOL-ETIL ASETAT DAN FORMOL-ETER
2023-06-09
id
Thesis
text
Latar Belakang : Penyakit infeksi cacing masih menjadi masalah kesehatan dunia, menurut data dari WHO pada tahun 2020 diperkirakan lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% populasi dunia telah terinfeksi penyakit ini. Infeksi cacing dapat diperiksa dengan pemeriksaan feses. Pemeriksaan feses metode sedimentasi berprinsip pada perbedaan berat jenis larutan yang lebih rendah dari organisme parasit sehingga parasit mengendap di bawah larutan.
Tujuan Penelitian : Mengetahui perbedaan jumlah telur cacing pada metode sedimentasi menggunakan larutan Formol-Etil Asetat dan Formol-Eter.
Metode Penelitian : Metode penelitiaan yang digunakan yaitu penelitian observasional analitik dengan desain Cross-Sectional. Subjek penelitian yang digunakan yaitu sampel feses positif telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH) yang diperoleh dari Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hasil Penelitian: Pada metode sedimentasi formol-etil asetat ditemukan jumlah telur cacing sebanyak 76 telur cacing dengan rata rata 4,75 dan pada metode sedimentasi formol-eter ditemukan jumlah telur cacing sebanyak 39 dengan rata-rata 2,44.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan pada hasil pemeriksaan jumlah telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH) pada metode sedimentasi formol-etil asetat dan formol-eter. Pada metode sedimentasi formol-etil asetat dapat mendeteksi telur Ascaris lumbricoides (92,11%), Trichuris trichiura (6,58%) dan Hookworm (1,32%). Sedangkang pada metode sedimentasi formol-eter ditemukan telur cacing Ascaris lumbricoides (89,74%), Trichuris trichiura (10,26%).
Kata Kunci : Metode Sedimentasi , Formol-Etil Asetat, Formol-Eter