PERBEDAAN JUMLAH TELUR CACING PADA METODE SEDIMENTASI MENGGUNAKAN LARUTAN FORMOL-ETER DENGAN FORMOL-TWEEN
PERBEDAAN JUMLAH TELUR CACING PADA METODE SEDIMENTASI MENGGUNAKAN LARUTAN FORMOL-ETER DENGAN FORMOL-TWEEN
2023-06-07
id
Thesis
text
Latar Belakang : Infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah atau merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan 1.5 miliar kasus di dunia, sehingga diperlukan metode pemeriksaan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. Metode sedimentasi Formol-eter adalah teknik yang banyak digunakan namun memiliki kekurangan berupa penggunaan dietil eter yang berbahaya sehingga diperlukan alternatif lain. Tween 20 merupakan surfaktan yang mampu menghilangkan lemak dan debris, memutus ikatan telur cacing dan sampel serta memiliki titik didih dan nyala yang tinggi. Tween 20 juga tidak termasuk kedalam kategori bahan kimia berbahaya menurut European Chemical Agency.
Tujuan Penelitian : Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan jumlah telur cacing pada metode sedimentasi menggunakan larutan Formol-eter dengan Formol-tween. Mengetahui rerata telur cacing metode sedimentasi menggunakan larutan Formol-eter dengan Formol-tween serta mengetahui rerata selisih telur cacing antara kedua larutan.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik menggunakan larutan Formol-eter dengan larutan Formol-tween untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan jumlah telur cacing.
Hasil : Total jumlah telur cacing menggunakan metode sedimentasi Formol-eter adalah 39 telur cacing, Formol-tween sebanyak 158 telur cacing. Rerata jumlah pada Formol-eter dan Formol-tween berturut-turut sebanyak 2,44 dan 9,88 dengan rerata selisih sebesar 7,44. Nilai Sig. (2-tailed) pada uji dua sampel independen sebesar 0,00 yang berarti p < 0,05 sehingga terdapat perbedaan signifikan.
Kesimpulan : Ada perbedaan jumlah telur cacing metode sedimentasi menggunakan larutan Formol-eter dengan Formol-tween. Rerata jumlah telur cacing STH menggunakan larutan formol-eter adalah 2,44; formol-tween 9,88 dengan selisih rerata 7,44.
Kata Kunci : Telur Soil transmitted helminth, Perbedaan, Jumlah, Dietil eter, Tween 20