HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI MINUMAN TINGGI KALORI DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMAN 6 YOGYAKARTA
HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI MINUMAN TINGGI KALORI DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMAN 6 YOGYAKARTA
2023-06-27
en
Thesis
text
HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI MINUMAN TINGGI KALORI
DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMAN 6 YOGYAKARTA
Safira Zuhda1, Muhammad Primiaji Rialihanto2, Siti Budi Utami3
1,2,3Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Email: safirazuhda@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Masalah gizi lebih pada remaja menyebabkan kejadian kegemukan dan obesitas. Faktor penyebab obesitas pada remaja bersifat multifaktorial, diantaranya adalah asupan zat gizi makro berlebih, frekuensi konsumsi fast food yang sering, kurangnya aktivitas fisik, pola makan tidak
seimbang, termasuk konsumsi minuman manis atau minuman tinggi kalori.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara frekuensi konsumsi minuman tinggi kalori dengan status gizi lebih dan obesitas pada remaja di SMAN 6 Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang) yaitu variabel independen dan dependen diukur
dan diamati pada saat bersamaan. Populasi studi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 6 Yogyakarta dengan sampel berjumlah 115 orang. Analisis data menggunakan fisher exact test.
Hasil: Sebagian besar responden memiliki status gizi baik dengan persentase sebesar 74.8%, gizi lebih 14.8%, dan obesitas sebesar 10.4%. Responden tidak ada yang memiliki status gizi kurang. Responden yang mengonsumsi minuman
tinggi kalori dengan frekuensi jarang (≤ 3 kali/bulan) sebesar 12.2%, sedang (1–6 kali/minggu) sebesar 80.9%, dan sering (≥ 1 kali/hari) sebesar 6.9%. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan fekuensi konsumsi minuman tinggi
kalori dengan status gizi (p = 0.000).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi minuman tinggi kalori dengan status gizi lebih dan obesitas pada remaja SMA.
Kata Kunci: Status gizi, konsumsi, minuman tinggi kalori