RASIO PREVALENSI ANEMIA IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ABORTUS IMINENS DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL TAHUN 2017

RASIO PREVALENSI ANEMIA IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ABORTUS IMINENS DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL TAHUN 2017
2018-07-19
id
Thesis
text
Latar Belakang: Abortus merupakan ancaman pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Sebagai batasan yaitu kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Sedangkan abortus iminens adalah perdarahan yang terjadi pada paruh pertama kehamilan sebelum usia kehamilan <20 minggu. Angka Kejadian Abortus di DIY tertinggi berada di Kabupaten Gunungkidul dan di RSUD Wonosari mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebesar 10,69%. Sedangkan kejadian abortus iminens di RSUD Wonosari tahun 2107 juga meningkat sebesar 1,67%. Sementara itu, prevalensi anemia pada ibu hamil di Kabupaten Gunungkidul juga selalu mengalami peningkatan sebesar 2,98% pada tahun 2016. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui rasio prevalensi anemia ibu hamil terhadap kejadian abortus iminens. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik consecutive sampling. Subjek penelitian adalah ibu hamil di RSUD Wonosari tahun 2017 berjumlah 100 orang. Data diambil dari rekam medis pasien mulai tanggal 1 Januari-31 Desember 2017. Hasil Penelitian: Hasil analisis uji chi-square menyatakan bahwa secara statistik tidak ada hubungan paritas (p- value= 0,903) dan jarak kehamilan (p- value= 0,713) dengan kejadian abortus iminens. Ada hubungan anemia ibu hamil dengan kejadian abortus iminens dengan p- value=0,016 dan RP= 1,786 (95% CI= 1,297- 6,910). Kesimpulan: Ibu hamil yang mengalami anemia berpeluang tejadi abortus iminens 1,786 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengalami anemia. Kata Kunci : abortus iminens, anemia ibu hamil, rasio prevalensi