FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES TAHUN 2018

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES TAHUN 2018
2018-07-24
id
Thesis
text
Latar belakang: Anemia merupakan masalah kesehatan global terutama di negara berkembang dengan prevalensi berkisar 50-80%. Menurut SDKI (2015), prevalensi anemia kehamilan di Kulon Progo sebesar 49% sedangkan prevalensi anemia remaja sebesar 29,95%. Masalah dan ruang lingkup anemia postpartum tidak banyak diteliti layaknya anemia kehamilan. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia postpartum di wilayah kerja Puskesmas Wates. Metode: Penelitian dilaksanakan dengan metode observasional analitik. Desain penelitian menggunakan kohort retrospektif. Sampel penelitian berjumlah 40 responden ibu postpartum dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling, uji analisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik linier. Hasil: Proporsi kejadian anemia postpartum 60%. Faktor-faktor yang memiliki kebermaknaan hubungan dengan kejadian anemia postpartum, yaitu anemia kehamilan (RR:2,195;95%CI:1,369-3,518), usia (RR:1,894;95%CI:1,361-3,171), paritas (RR:2,000;95%CI:1,020-3,922), jenis persalinan (RR:2,195;95%CI:1,369- 3,518), berat lahir bayi (RR:1,974;95%CI:1,281-3,044). Faktor yang paling berisiko adalah anemia kehamilan dan jenis persalinan. Kesimpulan: Faktor-faktor anemia postpartum yaitu anemia kehamilan, usia, paritas, jenis persalinan, dan berat lahir bayi. Faktor yang paling dominan adalah anemia kehamilan dan jenis persalinan. Tenaga kesehatan diharapkan melakukan deteksi dini terhadap ibu dengan faktor anemia postpartum untuk menurunkan angka kejadian anemia postpartum.