FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WASTING PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PIYUNGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WASTING PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PIYUNGAN
2018-07-24
id
Thesis
text
Latar Belakang: Kekurangan gizi termasuk wasting merupakan masalah utama kesehatan balita. Di Indonesia wasting masih menjadi masalah yang serius. Prevalensi wasting tertinggi pada tahun 2016 di Provinsi DIY berada di Kabupaten Bantul (10,1%) dengan kasus tertinggi berada di wilayah Piyungan. Tujuan Penelitian: Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian wasting pada balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Piyungan, Bantul. Metode Penelitian: Penelitian menggunakan desain case control dengan teknik purposive random sampling. Subjek penelitian balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Piyungan berjumlah 92 orang. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengukuran antropometri. Analisis data menggunakan chi-square dilanjutkan dengan regresi logistik. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan sebaran proporsi faktor-faktor mempengaruhi wasting yaitu balita sering menderita penyakit diare (26,1%), sering menderita penyakit demam (58,7%), status imunisasi tidak lengkap (43,5%), tidak diberi ASI Eksklusif (34,8%), usia balita 6-24 bulan (26,1%), jenis kelamin laki-laki (58,7%), ibu balita berpendidikan rendah (32,6%), dan ibu balita bekerja (58,7%). Hasil analisis statistik menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi wasting adalah penyakit diare (p-value= 0,011), penyakit demam (p-value= 0,006), jenis kelamin (p-value= 0,037), dan status pekerjaan ibu (p- value= 0,006), sedangkan yang paling berpengaruh adalah status pekerjaan ibu OR = 3,512 (95%, CI: 1,233-10,000). Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi wasting adalah penyakit diare, demam, jenis kelamin dan status pekerjaan ibu, sedangkan faktor yang paling berpengaruh adalah status pekerjaan ibu. Deteksi dini dan pencegahan wasting pada anak harus ditingkatkan pada program pemantauan tumbuh kembang anak.