HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DAN USIA KEHAMILAN
DENGAN KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM
DI RSUD SLEMAN TAHUN 2017
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DAN USIA KEHAMILAN
DENGAN KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM
DI RSUD SLEMAN TAHUN 2017
2018-07-25
id
Thesis
text
Latar Belakang: Di Indonesia, kasus ikterus neonatorum mengalami peningkatan
setiap tahunnya dan masih menjadi masalah pada bayi baru lahir terutama bayi
dengan berat lahir <2500 gram atau usia gestasi <37 minggu. Angka kejadian
ikterus di RSUD Sleman juga meningkat sejak 2016-2017. Namun, pada saat
yang sama kenaikan tersebut tidak diikuti dengan kenaikan BBLR dan
prematuritas. Sementara itu, hasil penelitian terdahulu yang meneliti hubungan
berat badan lahir bayi dan usia kehamilan dengan kejadian ikterus masih ada
perbedaan hasil.
Tujuan: Mengetahui hubungan berat badan lahir bayi dan usia kehamilan dengan
kejadian ikterus neonatorum di RSUD Sleman tahun 2017.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain
cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi yang dilahirkan di
RSUD Sleman dan dirawat di ruang perinatologi dengan usia 0-28 hari pada tahun
2017 dengan jumlah 1084 bayi dan besar sampel 332 bayi yang memenuhi
kriteria. Analisa data menggunakan uji chi-square.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar subyek lahir dengan berat
badan lahir normal, usia kehamilan aterm, dan tidak mengalami ikterus
neonatorum. Hasil uji chi-square menunjukkan antara berat badan lahir bayi
dengan kejadian ikterus neonatorum memiliki p-value 0,000 (95% CI= 10,815-
44,961) dengan RP 5,887, dan antara usia kehamilan dengan kejadian ikterus
neonatorum memiliki p-value 0,000 (95% CI= 11,814-47,933) dengan RP 6,319.
Kesimpulan: Ada hubungan antara berat badan lahir bayi dan usia kehamilan
dengan kejadian ikterus neonatorum di RSUD Sleman tahun 2017.