Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny.M Usia 30 Tahun
Multigravida dengan Riwayat Sectio Caesarea
di Puskesmas Jetis Yogyakarta
Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny.M Usia 30 Tahun
Multigravida dengan Riwayat Sectio Caesarea
di Puskesmas Jetis Yogyakarta
2017-07-25
id
Thesis
text
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami, meskipun begitu proses
kehamilan bukan tanpa risiko. Didalam bukunya Rochjati (2011) menyebutkan bahwa
faktor risiko ibu hamil dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu Kehamilan
Risiko Rendah (KRR), Kehamilan Risiko Tinggi (KRT), dan Kehamilan Risiko Sangat
Tinggi (KRST). Kehamilan dengan riwayat persalinan operasi sesar berdasarkan skor
Pudji Rochjati termasuk dalam kategori KRT. Profil Kesehatan DIY tahun 2015
menunjukkan bahwa ibu hamil dengan faktor risiko dan komplikasi di Kota Yogyakarta
sangat tinggi yaitu >20%, sehingga diperlukan asuhan kebidanan berkesinambungan guna
penjaringan dan deteksi dini faktor risiko/komplikasi obstetri serta penanganannya oleh
karena itu penulis tertarik mengambil kasus Ny.M usia 30 tahun multigravida dengan
riwayat sectio caesarea.
Pada kasus Ny.M dengan riwayat sectio caesarea potensial masalah yang dapat
ditimbulkan adalah ruptur uteri yang mana akan semakin meningkat sesuai dengan
jumlah proses kelahiran secara sesar, perdarahan yang disebabkan oleh ruptur uteri, serta
kembali dilakukannya proses persalinan secara sectio caesarea. KIE yang diberikan
kepada ibu hamil dengan riwayat tersebut adalah perawatan antenatal, perencanaan
persalinan, dan perencanaan pemakaian kontrasepsi.
Ny.M melahirkan secara sectio caesarea di RSUD Jogja atas indikasi Ketuban
Pecah Dini (KPD) dengan riwayat sectio caesarea. Bayi lahir menangis kuat dan gerakan
aktif, dengan APGAR skor 1 menit/5 menit/10 menit adalah 7/8/9, berat bayi lahir 3000
gram. Saat berusia 2 hari bayi mengalami ikterus fisiologis. Bayi Ny.M sudah
mendapatkan imunisasi HB0 dan BCG. Pada masa nifas tidak terjadi komplikasi. Ny.M
menggunakan kontrasepsi Metode Operasi Wanita (MOW) yang dilakukan segera setelah
persalinan.
Asuhan Kebidanan berkesinambungan yang diberikan kepada Ny.M dari
kehamilan trimester III hingga pemakaian kontrasepsi sebagian berhasil, meskipun
sebelum persalinan terjadi KPD namun proses persalinan sesuai dengan perencanaan,
tidak terjadi komplikasi selama masa kehamilan dan nifas, serta tindakan MOW yang
sudah dilakukan kepada Ny.M. Setelah dilakukan asuhan kebidanan berkesinambungan
pada Ny.M diharapkan dapat dilakukan deteksi sedini mungkin pada ibu hamil yang
memiliki faktor risiko terutama riwayat bedah sesar pada persalinan sebelumnya sehingga
dapat mengurangi kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi.