HUBUNGAN KEBIASAAN MINUM KOPI DENGAN DISKOLORASI GIGI
HUBUNGAN KEBIASAAN MINUM KOPI DENGAN DISKOLORASI GIGI
2023-09-27
id
Thesis
text
Latar Belakang : Prevalensi diskolorasi gigi di Indonesia menurut Riskesdas
tahun 2013 pada umur 25-34 tahun sebesar 31,8%. Klasifikasi diskolorasi gigi
terbagi menjadi dua yaitu secara intrinsik dan ekstrinsik. Deposit yang sering
ditemukan pada seseorang yang sering mengonsumsi kopi adalah deposit
berwarna coklat. Kopi mengandung kafein dan tanin yang mengandung warna
dan dapat larut dalam air sehingga mudah mempengaruhi perubahan warna pada
gigi.
Tujuan : Mengetahui hubungan kebiasaan minum kopi dengan diskolorasi gigi
Metode : Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan Cross
Sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 80 responden dengan teknik
Total Sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner kebiasaan minum
kopi dan format pengukuran diskolorasi gigi. Indeks diskolorasi yang digunakan
adalah indeks Ramfyord Teeth dengan kombinasi DI (Debris Indeks). Pengolahan
data menggunakan uji Korelasi Spearman. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Maret 2023
Hasil : Sebanyak 48 orang responden (60%) memiliki kebiasaan minum kopi
kriteria sedang. Sebanyak 44 responden (55%) mengalami diskolorasi gigi
dengan kategori berat. Semua responden yang memiliki kebiasaan minum kopi
kriteria berat mengalami diskolorasi gigi kriteria berat yaitu 16 orang responden
(100%). Kebiasaan minum kopi dengan diskolorasi gigi memiliki hubungan
signifikan dengan nilai signifikansi 0,000 dan terkategori kuat
Kesimpulan : Responden yang memiliki kebiasaan minum kopi kriteria berat
cenderung mengalami diskolorasi gigi dalam kriteria berat.
Kata Kunci : Kebiasaan minum kopi, diskolorasi gigi