Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. D Usia 36 Tahun G4P3AB0AH2 UK 33+3 Minggu dengan Faktor Risiko Usia Ibu ≥35 Tahun, Anemia Ringan, Presentasi Bokong, dan Obesitas di Puskesmas Ngampilan

Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. D Usia 36 Tahun G4P3AB0AH2 UK 33+3 Minggu dengan Faktor Risiko Usia Ibu ≥35 Tahun, Anemia Ringan, Presentasi Bokong, dan Obesitas di Puskesmas Ngampilan
2017-07-25
id
Thesis
text
Cakupan penanganan komplikasi kebidanan digunakan dalam mengukur keberhasilan pencegahan dan penanganan komplikasi kebidanan. Pasien yang ditemukan di Puskesmas Ngampilan yakni Ny.D hamil dengan faktor risiko usia ibu ≥35 tahun, anemia ringan, presentasi bokong dan obesitas. Selama kehamilan, persalinan dan nifas akan terjadi komplikasi seperti: preeklampsia, infeksi saluran kencing, perdarahan, keguguran, persalinan sulit, dan ketuban pecah dini. Selain itu pada BBL dapat terjadi komplikasi seperti: asfiksia, BBLR, dan makrosomia. Asuhan yang diberikan pada masa kehamilan yaitu dengan peningkatan konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan menyarankan ibu melakukan knechest pada usia kehamilan 33+3 mg. Asuhan yang diberikan pada masa nifas yaitu melakukan KIE kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Pada masa KB ibu diberikan KIE tentang macam-macam alat kontrasepsi dan menyarankan menggunakan kontrasepsi jangka panjang. Selama kehamilan terjadi kenaikan Hb menjadi 10,8gr% dan presentasi janin pada UK 35+3 minggu menjadi presentasi kepala sehingga persalinan secara spontan dan tidak terjadi komplikasi. Pada bayi tidak terjadi BBLR maupun makrosomia karena berat bayi 3400 gram. Pada masa nifas tidak terjadi komplikasi dan ASI Ny.D tidak terganggu. Ny.D berencana menggunakan KB tubektomi tetapi sementara masih menggunakan KB kondom dan MAL. Pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas Ny.D tidak terjadi komplikasi. Pada masa KB Ny.D sudah memilih untuk menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang yaitu tubektomi tetapi pada saat ini masih menggunakan kondom dan MAL, sehingga masih perlu dilakukan follow up pada Ny.D agar secepatnya melakukan tubektomi