Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. I Usia 39 Tahun G4P3Ab0Ah2
dengan Trikomoniasis dan Faktor Risiko Usia >35 Tahun di Puskesmas Mlati I
Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. I Usia 39 Tahun G4P3Ab0Ah2
dengan Trikomoniasis dan Faktor Risiko Usia >35 Tahun di Puskesmas Mlati I
2017-07-29
en
Thesis
text
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di
Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) yang ada di Indonesia. Data Survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyebutkan AKI sebesar 359 per
100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 32 kematian bayi per 1000 kelahiran
hidup (Kemenkes RI, 2014). Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan
(30,3%). Asuhan kebidanan berkesinambungan diharapkan dapat memberikan
asuhan secara menyeluruh dari kehamilan hingga keluarga berencana dan mengkaji
sedini mungkin penyulit yang ditemukan sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan ibu dan bayi serta dapat menurunkan kasus komplikasi dan kematian
ibu dan bayi.
Penulis tertarik mengambil kasus pada pertemuan pertama ANC yaitu Ny. I
umur 39 tahun dengan trikomoniasis dan faktor risiko usia >35 tahun. Asuhan yang
diberikan pada ibu dengan trikomoniasis yaitu memberikan KIE untuk menjaga
kebersihan diri dan melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pengobatannya.
Evaluasi dilakukan selama 7 hari dan ibu sudah tidak mengalami trikomoniasis.
Pada ibu dengan risiko usia >35 tahun yaitu dengan memberikan asuhan pada ibu
untuk melakukan ANC teratur serta mendeteksi sedini mungkin adanya komplikasi
serta perencanaan persalinan ditempat yang aman.
Ibu bersalin secara spontan dengan persalinan prematur di RSUD Sleman.
Bayi yang dilahirkan kurang bulan dengan berat lahir 2550 gram, langsung
menangis, gerak aktif, ketuban jernih. Pada masa nifas tidak terjadi komplikasi.
Asuhan keluarga berencana ibu memutuskan untuk menggunakan kondom
sementara dan berencana melakukan steril/MOW saat anaknya berusia 6 bulan.
Kesimpulan dari kasus asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan
pada Ny. I dari kehamilan trimester III hingga KB sebagian masih belum berhasil
karena masih terjadi persalinan prematur. Harapan setelah dilakukan asuhan
kebidanan berkesinambungan ini adalah bidan dapat melakukan deteksi dini pada
ibu hamil serta menemukan faktor risiko yang ada sehingga dapat melakukan
asuhan sesuai dengan kebutuhan ibu dan dapat mencegah komplikasi yang mungkin
terjadi.