PENGARUH AIR REBUSAN BATANG SERAI WANGI
(CYMBOPOGON NARDUS L.) SEBAGAI
OBAT KUMUR TERHADAP
pH SALIVA
PENGARUH AIR REBUSAN BATANG SERAI WANGI
(CYMBOPOGON NARDUS L.) SEBAGAI
OBAT KUMUR TERHADAP
pH SALIVA
2023-09-14
id
Thesis
text
Latar Belakang: Prevalensi karies gigi di Indonesia menurut Riskesdas tahun
2018 sebesar 57,6%. Banyak Faktor yang mempengaruhi terjadinya karies gigi,
salah satunya adalah pH saliva. Semakin rendah pH saliva semakin tinggi karies
gigi. Air rebusan batang serai wangi sebagai obat kumur efektif menghambat
pertumbuhan Streptococcus mutans yang berperan dalam proses terjadinya karies
gigi.
Tujuan : Diketahuinya pengaruh air rebusan batang serai wangi sebagai obat
kumur terhadap pH saliva.
Metode: Penelitian ini adalah Eksperimen Semu (Quasy Experiment Design)
dengan rancangan Pretst Posttest With Control Group. Sampel penelitian sebanyak
60 responden yang diambil dengan teknik Purposive Samping. Identifikasi tanaman
di Laboratorium Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Membuat air rebusan
batang serai wangi sebanyak 25 gram (± 8 lembar) dibersihkan dan dipotong,
kemudian dimasukkan kedalam 500 ml aquades, direbus mencapai suhu 100°C dan
sampai air rebusan berkurang menjadi 250 ml, air rebusan diangkat dan didiamkan
sampai dingin. Penelitian ini melibatkan 20 responden yang berkumur air rebusan
batang serai wangi, 20 berkumur dengan obat kumur yang mengandung
chlorhexidine, dan 20 berkumur dengan aquades.
Hasil : Derajat keasaman (pH saliva) sebelum berkumur air rebusan batang serai
wangi pada kriteria pH asam sebanyak 100% dan sesudah berkumur air rebusan
batang serai wangi pada kriteria pH netral 60%. Nilai rata-rata pH saliva sebelum
berkumur air rebusan batang serai wangi 5,1, sedangkan sesudah berkumur nilai
rata-rata 7,05. Berkumur air rebusan batang serai wangi sebelum dan sesudah
berbeda secara signifikan sebesar p = 0,001.
Kesimpulan : Air rebusan batang serai wangi sebagai obat kumur dapat
meningkatkan pH saliva
Kata Kunci : pH saliva, obat kumur, batang serai wangi