KADAR MAGNESIUM PADA SERUM PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG DIPERIKSA SEGERA, SETELAH DISIMPAN SELAMA 4 JAM DAN 8 JAM PADA SUHU 2-8˚C

2023-12-12

id

Thesis

text

Latar Belakang: Penundaan pemeriksaan laboratorium dapat terjadi diantara pengambilan sampel dan analisis. Kondisi penyimpanan sampel baik sebelum maupun sesudah sentrifugasi sangat penting untuk menjaga keutuhan sampel. Kondisi penyimpanan terjadi karena diantaranya adanya jarak transportasi ke laboratorium dan klinisi meminta analisis tambahan. Tes tambahan diminta agar pasien tidak perlu menunggu proses flebotomi atau menghindari pungsi vena lain. Spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan dalam lemari es dengan suhu 2-8˚C sehingga stabilitas dapat bertahan beberapa hari. Tujuan: Mengetahui perbedaan kadar magnesium serum pada pasien gagal ginjal kronik yang diperiksa segera, setelah disimpan selama 4 jam dan 8 jam pada suhu 2-8˚C. Metode: Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest. Populasi penelitian adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Sleman. Sampel dengan jumlah 34 orang. Sampel darah yang didapatkan dipisahkan serumnya ke dalam 3 microtube untuk diperiksa segera, disimpan 4 dan 8 jam. Kadar magnesium diperiksa dengan alat Cobas C311 analyzer dengan metode fotometri. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan statistik. Hasil: Rerata kadar magnesium segera diperiksa sebesar 2,16 mg/dL, setelah disimpan 4 jam sebesar 2,18 mg/dL dan setelah disimpan 8 jam sebesar 2,20 mg/dL. Persentase kadar magnesium normal adalah 97,1% dan diatas normal adalah 2,9%. Hasil analisis statistik menggunakan Uji Repeated Measure ANOVA (Sphericity Assumed) menunjukkan nilai p (0,277) > 0,05. Kesimpulan: Kadar magnesium pada serum pasien gagal ginjal kronik yang diperiksa segera, setelah disimpan selama 4 jam dan 8 jam pada suhu 2-8˚C tidak terdapat perbedaan. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Serum, Disimpan, Kadar Magnesium