Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny K Usia 41 Tahun
G2P1Ab0Ah1 dengan Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) di Puskesmas
Sleman
Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny K Usia 41 Tahun
G2P1Ab0Ah1 dengan Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) di Puskesmas
Sleman
2017-08-05
id
Thesis
text
Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia sangat tinggi. Angka kematian
tersebut disebabkan oleh adanya komplikasi. Ny K berisiko mengalami
komplikasi karena termasuk kedalam kehamilan risiko sangat tinggi. Oleh karena
itu, diperlukan pendampingan dan asuhan berkesinambungan, agar komplikasi
tidak terjadi.
Kehamilan Ny K terdapat kelainan letak plasenta yaitu plasenta previa
marginalis yang baru diketahui pada usia kehamilan 37+1 minggu. Hal inilah yang
mendasari ibu untuk segera dirujuk ke RSUD Sleman secara tepat waktu. Pada
kunjungan kehamilan terakhir hasil pemeriksaan yang diperoleh adalah presentasi
normal, telah masuk panggul, dan TBJ 2765 gram. Tanggal 25 Maret 2017 ibu
mengalami perdarahan ±90 cc pada usia kehamilan 40+3 minggu. Persalinan
dilakukan secara SC atas indikasi plasenta previa marginalis. Bayi lahir dengan
berat badan 2850 gram dan keadaan fisik normal. Tidak ada penyulit yang dialami
ibu pada masa nifas. Pada awal pengkajian ibu menginginkan KB MOW, akan
tetapi pada saat menjelang persalinan ibu mengalami perdarahan akibat plasenta
previa marginalis, hal ini menyebabkan ibu harus segera mendapatkan tindakan.
Oleh sebab itu dokter melakukan operasi sesar pada saat itu juga. Sehingga tidak
terfikirkan oleh ibu untuk berdiskusi dengan dokter agar sekalian MOW. Karena
pada saat penulis mengkaji ulang tentang alat kontrasepsi, ibu sudah tidak mau
apa bila harus dibedah lagi, maka ibu memutuskan untuk kembali menggunakan
KB suntik 3 bulan.
Hampir semua asuhan yang dilakukan sesuai dengan teori. Adapun asuhan
yang tidak sesuai dengan teori yaitu pada asuhan kehamilan. Hal yang tidak sesuai
dengan ANC adalah ibu hamil yang memiliki risiko tinggi tidak diberikan KIE
untuk melakukan pemeriksaan USG. Hal ini dinilai kurang efektif untuk
pencegahan terjadinya komplikasi pada ibu dan janinnya jika hanya dilakukan
pemeriksaan palpasi leopold saja.
Sebagian besar asuhan yang diberikan kepada Ny K sudah tepat sehingga
tidak terjadi komplikasi. Saran yang diberikan penulis adalah agar bidan dapat
menerapkan manajemen asuhan kebidanan yang diberikan pada pasien dengan
risiko tinggi, meningkatkan rujukan efektif demi keselamatan pasien, dan
menggali informasi yang cukup dari pasien agar dapat melakukan penapisan
dengan tepat