Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. S Usia 26 tahun dengan KEK dan Pertumbuhan Janin Terhambat di Puskesmas Gamping II

Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. S Usia 26 tahun dengan KEK dan Pertumbuhan Janin Terhambat di Puskesmas Gamping II
2017-08-05
en
Thesis
text
Proporsi ibu hamil WUS dengan KEK di Indonesia tahun 2015 mencapai 31%. Pertumbuhan Janin Terhambat merupakan komplikasi akibat KEK. PJT bisa disebabkan nutrisi ibu pada masa kehamilan kurang mencukupi kebutuhan janin atau karena faktor plasenta dan tali pusat sehingga dapat mengakibatkan BBLR. Asuhan kebidanan diberikan secara berkesinambungan atau Continuity of Care (CoC) dari masa kehamilan, persalinan, BBL/neonatus, nifas, dan KB. Pada kasus ini, asuhan kebidanan kehamilan ditujukan untuk mengatasi PJT dan meminimalkan komplikasi akibat KEK. Untuk pemantauan TBJ dilakukan pemeriksaan USG secara berkala. PJT dapat tertangani dan komplikasi BBLR akibat KEK tidak terjadi. Asuhan persalinan berlangsung spontan dengan dilakukan induksi persalinan karena usia kehamilan >41 minggu dan belum terdapat tanda-tanda persalinan. Pada asuhan persalinan, penulis tidak dapat melakukan asuhan langsung sehingga data observasi tidak tercantum. Asuhan BBL/neonatus berlangsung secara fisiologis dengan penurunan berat badan 5,6% pada hari kedua namun masih dalam normal sehingga tidak dilakukan penatalaksanaan khusus, namun sempat berlangsung patologis karena mengalami hiperbilirubinemia pada hari kelima dan sudah tertangani. Asuhan nifas secara umum berlangsung fisiologis tanpa penyulit dengan keluhan ketidaknyamanan umum masa nifas sehingga hanya membutuhkan KIE. Pada asuhan KB ibu sudah menjadi akseptor KB IUD setelah selesai masa nifas. Asuhan kebidanan secara keseluruhan sudah baik, mulai dari pelayanan ANC, pelayanan BBL/neonatus, pelayanan nifas serta KB, sementara itu perlu meningkatkan pelayanan yang komprehensif yang bersifat kontinuitas pada setiap pasien. Diharapkan ke depannya pasien dapat bersikap positif dan terbuka sehingga pelayanan KIA dan KB di fasilitas kesehatan dapat dilakukan secara berkesinambungan.