AsuhanKebidananBerkesinambunganPadaNy.āNā Usia 32 TahunDengan
Multigravida (G4P3Ab0Ah2) danJarakKehamilan1,5Tahun
AsuhanKebidananBerkesinambunganPadaNy.āNā Usia 32 TahunDengan
Multigravida (G4P3Ab0Ah2) danJarakKehamilan1,5Tahun
2017-08-08
id
Thesis
text
HasilSurveiDemografiKesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
menunjukanmasihterdapat 359 kematianibu per 100.000 kelahiranhidup.
Dalaminfodatindisebutkanbahwapenyebabkematianterbesar di Indonesia
padatahun 2013 adalahperdarahanyaitusebesar 30,3%,
hipertensimenempatitempatkeduayaitu 27,1%, infeksi 7,3%, partus lama 1,8% dan
lain-lain 40,8%. Maka,
upayauntukmeningkatkanmutupelayanankesehatanibudananaksalahsatunyaadalah
melaksanakanasuhansecaraberkelanjutanataucontinuity of care.Continuity of
midwifery care adalahpelayanan yang dicapaiketikaterjalinhubungan yang terus-
menerusantaraseorangwanitadanbidan.
Penulis tertarik mengambil kasus pada pertemuan pertama ANC Ny. N
umur 37 tahun, UK 30+6
minggu dengan multiravida dan jarak kehamilan 1,5
tahun di Puskesmas Mlati I Sleman. Hasil pemeriksaan data objektif ibu selama
kunjungan ANC semua normal, pada pemeriksaan penunjang terdapat protein urin
+1. Kebutuhan segera untuk kasus tersebut yaitu pemeriksaan ANC secara rutin,
perencanaan persalianan ditempat yang aman, dan menambah asupan cairan.
Ibu bersalin secara spontan dengan persalinan normal di BPM Suprapti
Sleman. Bayi yang dilahirkan normal berat badan lahir 4000 gram, menangis
spontan, gerakan aktif, warna kulit kemerahan, ketuban jernh. Pada masa nifas
tidak terjadi komplikasi, ibu menggunakan metode kontrasepsi suntik progestin.
Kesimpulan dari kasus ini asuhan kebidanan berkesinambungan yang
diberikan pada Ny. N dari kehamilan trimester III hingga KB sebagian besar
berhasil, sehingga ibu tidak mengalami komplikasi pada waktu bersalin hingga
nifas. Harapan setelah dilakukan asuhan kebidanan berkesinambungan ini adalah
adanya asuhan yang dilakukan tenaga kesehatan sehingga ibu hamil dideteksi
lebih dini untuk mencegah masalah potensial yang kemungkinan terjadi.