Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny I Usia 30 Tahun G2P1A0 UK
32 Minggu dengan Anemia Ringan dan Infeksi Saluran Kemih (ISK) di
Pukesmas Godean II
Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny I Usia 30 Tahun G2P1A0 UK
32 Minggu dengan Anemia Ringan dan Infeksi Saluran Kemih (ISK) di
Pukesmas Godean II
2017-08-08
id
Thesis
text
Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
terselenggaranya sistem kesehatan secara optimal. Berdasarkan Survei Demografi
dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih
tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Prevalensi anemia pada ibu hamil
di Yogyakarta mengalami peningkatan pada tahun 2015 menjadi sebesar 32,59%
(Dinkes DIY, 2015). Sedangkan menurut Dinkes DIY (2015), prevalensi anemia
pada ibu hamil di Kabupaten Sleman justru mengalami peningkatan menjadi
sebesar 10,36% yang sebelumnya hanya 7,44% (Dinkes DIY, 2015). Kejadian
anemia memberi dampak selama hamil, saat persalinan, saat nifas dan janinnya.
Dampak tersebut meliputi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh
kembang janin, BBLR, mudah terjadi infeksi, perdarahan antepartum, ketuban
pecah dini (KPD), kala satu berlangsung lama, kala dua berlangsung lama,
perdarahan postpartum karena atonia uteri, pengeluaran ASI berkurang (Manuaba,
2010). Faktor risiko lain dalam kehamilan adalah adanya penyakit penyerta, salah
satunya Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang menyumbangkan kejadian anemia,
hipertensi, kelahiran prematur, dan BBLR ( Saifuddin, 2009). ANC teratur
sebagai deteksi dini diharapkan dapat memberikan asuhan yang sesuai dan
terfokus untuk menangani faktor risiko tersebut.
Penulis tertarik mengambil kasus pada pertemuan pertama ANC Ny.I
umur 30 tahun UK 32 minggu dengan anemia ringan dan ISK. Hasil cek
laboratorium pada tanggal 30 Januari 2017 yaitu sebagai berikut : Hb : 10 gr%,
bakteri (+), epitel positif (+), eritrosit 0-1, dan leukosit 15-20. Kebutuhan segera
untuk penanganan anemia ringan yaitu menganjurkan ibu untuk makan-makanan
yang seperti sayua hijau, daging, telur dan memberitahu ibu untuk minum tablet
Fe dengan air putih atau air jeruk. Untuk penanganan ISK yaitu menganjurkan ibu
untuk banyak minum air putih, memberikan terapi amoxillin 500 mg x 3 sehari.
Pada usia kehamilan 35 minggu Hb ibu sudah naik menjadi 11,2 gr%. Saat
menjelang bersalin dilakukan pemeriksaan urin lengkap yaitu dengan hasil bakteri
(-), protein urin (-).
Ibu bersalin secara spontan dengan persalinan normal di RS Queen Latifa.
Bayi yang dilahirkan normal dengan berat badan lahir 3000 gram, menangis
spontan, cukup bulan, ketuban jernih, dan tonus otot kuat. Pada masa nifas dan
neonatus tidak terjadi komplikasi, ibu menggunakan metode kontrasepsi AKDR.
Kesimpulan dari kasus ini asuhan berkesinambungan yang diberikan pada
Ny.M dari kehamilan trimester III hingga KB sebagian besar berhasil, sehingga
ibu tidak mengalami komplikasi pada waktu nifas. Harapan setelah dilakukan
asuhan berkesinambungan ini adalah adanya asuhan yang dilakukan tenaga
kesehatan sehingga ibu hamil dideteksi lebih dini untuk mencegah masalah
potensial yang kemungkinan terjadi.