Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. T Usia 40 tahun Sekundigravida dengan Riwayat Vakum Ekstraksi di Puskesmas Minggir Sleman Yogyakarta

Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. T Usia 40 tahun Sekundigravida dengan Riwayat Vakum Ekstraksi di Puskesmas Minggir Sleman Yogyakarta
2017-08-08
id
Thesis
text
Lima faktor terbesar penyumbang angka kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi, partus lama dan abortus. Empat dari lima penyebab kematian ibu di akibatkan dari kehamilan dengan faktor usia lebih dari 35 tahun. Asuhan Kebidanan pada Ny. T diberikan secara berkesinambungan dari masa kehamilan, persalinan, nifas, BBL/neonatus, dan KB dengan maksud untuk mencegah risiko yang disebabkan usia ≥ 35 tahun. Pada kasus ini, persalinan kala I asuhan dilaksanakan menggunakan partograf, kala II sesuai dengan 60 langkah Asuhan Persalinan Normal, kala III asuhan sesuai manajemen aktif kala III, pada kala IV difokuskan observasi selama 2 jam setelah melahirkan. Pada masa nifas diberikan asuhan Kunjungan Nifas 1 hingga 3 dan keadaan ibu fisiologis serta ibu melaksanakan KB suntik progestin. BBL dan neonatus diberikan asuhan berdasarkan kunjungan neonatus sesuai jadwal. Secara umum keluhan yang dirasakan ibu selama hamil adalah ketidaknyamanan trimester III yang dapat tertangani dengan baik karena ibu melaksanakan ANC secara teratur. Persalinan ibu terjadi secara fisiologis. Pada asuhan nifas, bayi dan neonatus tidak mengalami masalah. Pada asuhan KB, ibu mengalami ekspulsi IUD post plasenta pada hari ketiga dikarenakan IUD terlalu kecil. Setelah terjadi ekspulsi IUD ibu kini menggunakan suntik progestin. Asuhan kebidanan yang dilakukan sudah baik hanya perlu ditekankan pengkajian pada wanita dengan risiko usia ≥ 35 tahun. Diharapkan untuk kedepannya dalam memberikan asuhan secara berkesinambungan melalui deteksi dini faktor risiko dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.